Pesulap terkenal Pak Tarno baru-baru ini tampil menampilkan aksi sulap dengan menggunakan kursi roda. Hal ini diungkapkan oleh istrinya, Dewi, yang menjelaskan bahwa meskipun Pak Tarno telah mengalami empat kali stroke, semangatnya tetap tinggi. “Dia mengalami semacam stroke ringan di sebelah kiri tubuhnya, sehingga kesulitan saat berjalan,” kata Dewi saat dihubungi pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Stroke adalah kondisi serius yang melibatkan pembuluh darah otak, yang dapat disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, stroke masih menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Sayangnya, kurangnya pemahaman masyarakat tentang gejala stroke dan maraknya mitos seputarnya menjadi tantangan dalam penanganan yang efektif.

Baca juga : Panduan Lengkap Syarat dan Prosedur Pembelian serta Cicilan Mobil di Pegadaian

Berikut adalah beberapa mitos umum tentang stroke beserta fakta penting yang perlu diketahui, berdasarkan informasi dari situs resmi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI):

  1. Mitos: Stroke Hanya Menyerang Orang Tua
    • Fakta: Stroke dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Meskipun risiko meningkat di atas 55 tahun, kasus stroke pada usia produktif (25-45 tahun) semakin sering terjadi, dipicu oleh faktor seperti kelainan pembuluh darah dan gaya hidup tidak sehat.
  2. Mitos: Stroke Hanya Terjadi pada Penderita Penyakit Jantung
    • Fakta: Meskipun penderita penyakit jantung berisiko lebih tinggi, stroke juga bisa terjadi pada individu tanpa penyakit jantung. Risiko lain meliputi diabetes, hipertensi, dan kebiasaan merokok.
  3. Mitos: Stroke Tidak Bisa Dicegah
    • Fakta: Stroke dapat dicegah. Menurut pakar kesehatan, hingga 80% kasus stroke dapat dicegah dengan gaya hidup sehat. Langkah pencegahan dapat diingat dengan akronim “CERDIK”:
      • C: Cek kesehatan secara berkala
      • E: Enyahkan asap rokok
      • R: Rajin aktivitas fisik
      • D: Diet sehat dengan gizi seimbang
      • I: Istirahat yang cukup
      • K: Kelola stres dengan baik
  4. Mitos: Stroke Tidak Memerlukan Penanganan Medis Segera
    • Fakta: Stroke adalah kondisi darurat yang memerlukan penanganan cepat. Tindakan medis segera, seperti trombolisis, dapat mengurangi risiko kecacatan dan kematian. Periode emas untuk penanganan stroke adalah dalam 4,5 jam setelah serangan.
  5. Mitos: Menusuk Jarum ke Telinga atau Jari Dapat Mengatasi Stroke
    • Fakta: Stroke disebabkan oleh masalah di pembuluh darah otak, bukan di bagian tubuh lainnya. Menusuk jarum berpotensi menyebabkan infeksi dan tidak memberikan manfaat.

Baca juga : Brigade Infanteri 4 Marinir/ BS gandeng Universitas Teknokrat Indonesia dalam peningkatan Kemampuan Prajurit di bidang Teknologi, Jurnalistik, dan Bahasa Inggris

6. Mitos: Pengobatan Stroke Bisa Dihentikan Saat Gejala Hilang

  • Fakta: Menghentikan pengobatan terlalu dini berisiko tinggi, karena dapat menyebabkan serangan stroke berulang. Penting untuk melakukan kontrol rutin dan mengikuti pengobatan sesuai petunjuk medis. Ikuti prinsip “PATUH”:
    • P: Periksa kesehatan secara berkala
    • A: Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
    • T: Tetap menjaga diet sehat
    • U: Upayakan aktivitas fisik yang aman
    • H: Hindari merokok dan zat berbahaya lainnya
  1. Mitos: Jika Gejala Stroke Hilang, Tidak Perlu Periksa Dokter
    • Fakta: Gejala sementara yang dikenal sebagai Transient Ischemic Attack (TIA) tetap memerlukan perhatian medis. TIA dapat menjadi tanda awal stroke, dan penanganan cepat dapat mengurangi risiko stroke yang lebih serius.

Penulis : Riska Damaranti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *