Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyesalkan keputusan terkait para anggota Paskibraka Nasional 2024 putri yang diminta melepas jilbab.
Ketua Umum PP PPI, Gousta Feriza, menyatakan bahwa ada 18 anggota Paskibraka putri dari berbagai provinsi yang awalnya datang mengenakan jilbab, namun diminta untuk melepasnya selama pengukuhan.
Gousta juga mengungkap bahwa saat latihan dan gladi resik, mereka masih diizinkan memakai jilbab, sehingga menjadi pertanyaan mengapa saat pengukuhan mereka diminta melepasnya. PPI menolak keras kebijakan ini dan berharap pada upacara 17 Agustus 2024 mendatang, para anggota Paskibraka putri tetap diperbolehkan memakai jilbab sesuai keyakinan mereka.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, M Cholil Nafis, turut mengecam dugaan pelarangan jilbab ini dan menilainya sebagai kebijakan yang tidak Pancasilais. Ia mendesak agar larangan tersebut dicabut dan menyarankan anggota Paskibraka muslimah untuk pulang jika dipaksa membuka jilbab.
penulis: winda ani sailyna