Dalam dunia kerja, seringkali gaji pertama yang diterima karyawan tidak sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam kontrak. Hal ini disebabkan oleh perhitungan gaji yang didasarkan pada tanggal mulai kerja, sebuah fenomena yang dikenal sebagai gaji prorate atau prorata. Artikel ini akan menjelaskan pengertian prorate, metode perhitungannya, serta memberikan contoh perhitungan yang relevan.

Baca Juga : Penjelasan C++

Pengertian Prorate

Istilah “prorate” atau “prorata” berasal dari bahasa Italia, yang berarti proporsional. Dalam konteks penggajian, prorate merujuk pada pemberian gaji yang dihitung secara proporsional sesuai dengan durasi kerja yang telah dijalani dalam periode tertentu. Dengan kata lain, gaji prorate disesuaikan berdasarkan total waktu kerja yang dilakukan dalam bulan tersebut.

Menurut informasi dari Indeed, gaji prorate seringkali lebih rendah dibandingkan gaji yang seharusnya diterima sesuai kontrak. Hal ini disebabkan oleh waktu kerja yang tidak penuh pada bulan tersebut, misalnya jika karyawan mulai bekerja di pertengahan bulan atau jika ada situasi yang menyebabkan karyawan tidak memperoleh cuti berbayar.

Metode Perhitungan Gaji Prorate

Perhitungan gaji prorate melibatkan beberapa komponen utama. Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung gaji prorate:

  1. Menghitung Upah per JamBerdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan, upah per jam dapat dihitung menggunakan rumus berikut:Upah per Jam=Upah Sebulan1731\text{Upah per Jam} = \frac{\text{Upah Sebulan}}{1731}Upah per Jam=1731Upah Sebulan​
  2. Menghitung Jumlah Jam KerjaDengan asumsi sistem kerja 8 jam per hari dan 5 hari kerja dalam seminggu, jumlah jam kerja dalam seminggu adalah 40 jam. Rumus perhitungannya adalah:Jumlah Jam Kerja=Jumlah Hari×Jumlah Jam Kerja per Hari\text{Jumlah Jam Kerja} = \text{Jumlah Hari} \times \text{Jumlah Jam Kerja per Hari}Jumlah Jam Kerja=Jumlah Hari×Jumlah Jam Kerja per Hari

Baca Juga : Bidang BIdang RPL

  1. Menghitung Jumlah Gaji ProrateGaji prorate dapat dihitung dengan mengalikan jumlah jam kerja dengan upah per jam:Gaji Prorate=Jumlah Jam Kerja×Upah per Jam\text{Gaji Prorate} = \text{Jumlah Jam Kerja} \times \text{Upah per Jam}Gaji Prorate=Jumlah Jam Kerja×Upah per JamAtau menggunakan rumus alternatif:Gaji Prorate=Jumlah Hari×Jumlah Jam Kerja per Hari×Upah Sebulan1731\text{Gaji Prorate} = \text{Jumlah Hari} \times \text{Jumlah Jam Kerja per Hari} \times \frac{\text{Upah Sebulan}}{1731}Gaji Prorate=Jumlah Hari×Jumlah Jam Kerja per Hari×1731Upah Sebulan​

Contoh Perhitungan Gaji Prorate

Misalkan Anda mulai bekerja di sebuah perusahaan pada tanggal 14 April dengan gaji bulanan sebesar Rp10 juta. Jika perusahaan menerapkan sistem 5 hari kerja per minggu dan bulan kerja dimulai pada tanggal 1 April, serta Anda telah bekerja selama 11 hari pada bulan April, maka perhitungan gaji prorate adalah sebagai berikut:Gaji Prorate=11 hari×8 jam×Rp10.000.0001731\text{Gaji Prorate} = 11 \text{ hari} \times 8 \text{ jam} \times \frac{Rp10.000.000}{1731}Gaji Prorate=11 hari×8 jam×1731Rp10.000.000​

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa gaji prorate yang diterima adalah sebesar Rp5.086.705. Ini mengindikasikan bahwa gaji bulan pertama akan disesuaikan dengan jumlah waktu kerja yang telah dilakukan.

Gaji prorate adalah metode pembayaran gaji yang proporsional sesuai dengan waktu kerja karyawan dalam periode tertentu. Perhitungan gaji ini melibatkan beberapa faktor seperti upah per jam dan jumlah jam kerja. Dengan memahami konsep ini, karyawan dapat mengelola ekspektasi mereka terkait gaji, terutama ketika mereka memulai pekerjaan di pertengahan bulan.

Penulis : Farid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *