
Sebanyak 155 jemaah Majelis Sholawat Subbhanus Salimiyah di Desa Krecek, Badas, Kabupaten Kediri, mengalami keracunan dan dilarikan ke rumah sakit.
Kapolsek Pare, AKP Siswo Edi, melaporkan bahwa ratusan jemaah mengeluhkan gejala mual dan pusing sebelum dievakuasi pada Selasa malam, 1 Oktober 2024. “Setelah mendapatkan laporan adanya warga yang merasa tidak nyaman, panitia segera mengevakuasi korban ke RSKK,” ungkapnya.
Baca juga : Marissa Haque, Istri Ikang Fawzi, Meninggal Dunia
Diduga keracunan massal ini disebabkan oleh makanan ringan dan minuman yang kemasannya tidak layak. Camilan tersebut berasal dari donasi warga yang dibagikan oleh panitia di pintu masuk acara.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Fauzi Pratama, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyegel gudang penyimpanan makanan dan minuman milik donatur yang terletak tidak jauh dari lokasi acara. “Kami sedang menyelidiki apakah barang-barang tersebut benar-benar tidak layak konsumsi. Kami juga sedang mencari pemiliknya,” ujarnya.
Baca juga : Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia kuliah di Belarusian State University
Kapolsek Pare menambahkan bahwa beberapa sampel makanan telah disita untuk diuji kelayakannya. “Kami telah mengamankan beberapa barang sebagai sampel dan memberikan police line. Nanti kami akan periksa satu per satu untuk memastikan apakah ada yang sudah kadaluarsa,” jelasnya.
Sementara itu, Taufiq Dwi Kusuma, koordinator majelis sholawat, menyatakan bahwa dari 155 jemaah, 10 di antaranya harus dirawat inap, sedangkan sisanya diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menyediakan konsumsi untuk peserta. “Peserta yang mengalami keracunan dibawa ke RSKK dan RS HVA, totalnya ada sekitar 155 orang, 10 di antaranya harus dirawat inap,” tutup Taufiq.
Penulis : Riska Damaranti