Kronologi Perselisihan Antara BEM UI dan TNI: Kontroversi KKN di Papua

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kembali menarik perhatian publik setelah melontarkan kritik tajam terhadap dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang diduga dilakukan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Papua. Perselisihan ini mulai mencuat melalui unggahan di akun Instagram resmi BEM UI, @bemui_official, pada 26 Maret 2024.

Baca Juga : Panduan Pembayaran Shopee PayLater melalui DANA

Dalam unggahan tersebut, BEM UI mendesak TNI untuk menghentikan pelanggaran HAM di Papua dan mendorong pemerintah untuk menangani akar permasalahan di wilayah tersebut. Mereka juga menuntut agar aparat yang terlibat dalam pelanggaran HAM diproses secara hukum.

Ketegangan meningkat ketika seorang anggota TNI merespons kritik dari BEM UI melalui akun TikTok pribadinya pada 4 April 2024. Dalam video tersebut, anggota TNI menantang BEM UI untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Distrik Okbab, Papua Pegunungan. “Buat kau abang-abang UI si paling nasionalisme, di tunggu KKN-nya di Distrik Okbab,” ujar anggota TNI tersebut dalam video yang kemudian viral di media sosial.

Lebih dari sekadar tantangan, anggota TNI tersebut juga membagikan foto-foto saat bertugas di Papua bersama rekan-rekannya. Ia menyertakan pesan menantang untuk BEM UI, “Minimal sekali seumur hidup BEM UI ngerasain KKN di Papua Pegunungan.” Ia bahkan menawarkan dukungan finansial untuk pelaksanaan KKN tersebut, dengan menyatakan, “Maka saya akan sumbangkan gaji saya sampai pensiun,” dalam salah satu keterangan foto.

Tantangan ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Sebagian mendukung inisiatif BEM UI untuk melaksanakan KKN di Papua sebagai upaya memahami situasi secara langsung, sementara yang lain menilai tantangan tersebut sebagai bentuk intimidasi mengingat kompleksitas dan risiko di Papua.

Baca Juga : 10 Manfaat Kopi Hitam: Dari Mengatasi Kantuk hingga Meningkatkan Kesehatan Mental

Hingga saat ini, BEM UI belum memberikan tanggapan resmi terhadap tantangan yang diajukan oleh anggota TNI tersebut. Perselisihan ini mencerminkan kompleksitas dan sensitivitas isu terkait Papua serta dinamika hubungan antara institusi militer dan mahasiswa. Upaya dialog dan pemahaman mendalam diperlukan untuk meredakan ketegangan dan menemukan solusi yang adil bagi semua pihak terkait.

Penulis: Radit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *