Sains di Balik Pelangi: Mengapa Ada Warna-Warna Itu?

Pelangi adalah salah satu keajaiban alam yang paling menakjubkan. Ketika hujan reda dan matahari bersinar, kita sering kali melihat busur warna-warni yang indah di langit. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa pelangi memiliki warna-warna tertentu? Bagaimana sebenarnya prosesnya? Mari kita telusuri lebih dalam tentang sains di balik fenomena alam yang memukau ini.
1. Apa Itu Pelangi dan Bagaimana Terbentuk?
Pelangi terbentuk ketika cahaya matahari melewati tetesan air di atmosfer. Proses pembentukan pelangi dimulai dengan penyebaran (dispersi) cahaya matahari yang terdiri dari berbagai warna dengan panjang gelombang yang berbeda. Saat cahaya matahari memasuki tetesan air, cahaya tersebut terbengkok atau dibiaskan, kemudian dipantulkan di dalam tetesan air, dan akhirnya dipantulkan kembali keluar dari tetesan.
Proses ini memisahkan cahaya putih menjadi spektrum warna yang lebih terlihat oleh mata manusia. Karena panjang gelombang cahaya yang berbeda akan membengkokkan cahaya dengan sudut yang berbeda pula, maka kita bisa melihat berbagai warna yang terpisah, membentuk busur yang indah di langit.
2. Mengapa Pelangi Memiliki Warna-Warna Tertentu?
Pelangi terdiri dari tujuh warna utama yang biasanya kita lihat, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Namun, mengapa pelangi memiliki warna-warna ini, dan apa yang menyebabkan pembentukan warna-warna tersebut?
2.1 Perbedaan Panjang Gelombang
Cahaya matahari, meskipun tampak putih, sebenarnya merupakan campuran dari banyak warna dengan panjang gelombang yang berbeda. Setiap warna cahaya memiliki panjang gelombang yang unik, dan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek (seperti ungu dan biru) dibengkokkan lebih tajam, sedangkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang (seperti merah dan oranye) dibengkokkan lebih sedikit. Inilah sebabnya mengapa kita melihat urutan warna pelangi dari merah yang berada di luar hingga ungu yang berada di dalam.
2.2 Penyebaran Cahaya oleh Tetesan Air
Proses dispersi cahaya dalam tetesan air menyebabkan warna-warna tersebut terpisah. Setiap tetesan air bertindak seperti prisma miniatur, memecah cahaya menjadi warna-warna spektral. Ketika cahaya matahari memasuki tetesan air, warna-warna dengan panjang gelombang yang lebih panjang, seperti merah, keluar terlebih dahulu, sementara warna dengan panjang gelombang pendek, seperti biru dan ungu, lebih tertahan di bagian dalam busur pelangi.
2.3 Refleksi dan Pembiasan
Setelah cahaya memasuki tetesan air, sebagian cahaya dipantulkan ke dalam tetesan sebelum akhirnya keluar lagi. Setiap warna cahaya akan dipantulkan dan dibiaskan dengan cara yang berbeda, yang akhirnya menciptakan urutan warna yang kita lihat dalam pelangi.
3. Apakah Semua Pelangi Memiliki Tujuh Warna?
Pada umumnya, pelangi terlihat memiliki tujuh warna utama, tetapi ini sebenarnya adalah pembagian yang disederhanakan. Secara ilmiah, ada lebih banyak warna yang tersebar di antara tujuh warna utama tersebut. Fenomena ini dikenal dengan nama spectrum kontinu, yang artinya warna-warna pelangi sebenarnya menyatu dengan halus tanpa garis pemisah yang jelas. Jadi, meskipun kita sering melihat tujuh warna, kenyataannya ada banyak warna lain yang turut membentuk spektrum pelangi.
3.1 Mengapa Kadang Pelangi Tidak Memiliki Semua Warna?
Terkadang, kita mungkin tidak melihat semua tujuh warna pelangi yang biasanya terlihat. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ukuran tetesan air yang berbeda, jumlah cahaya yang tersedia, atau posisi kita saat melihat pelangi. Misalnya, pelangi yang terbentuk setelah hujan ringan dengan tetesan kecil bisa menghasilkan pelangi yang lebih redup dengan warna yang tidak terlalu terang, sementara hujan deras dengan tetesan besar cenderung menciptakan pelangi yang lebih terang dan jelas.
3.2 Pelangi Ganda
Kadang-kadang, kita bisa melihat lebih dari satu pelangi, yaitu pelangi ganda. Pelangi ganda terjadi ketika cahaya matahari dipantulkan lebih dari satu kali di dalam tetesan air. Pelangi pertama yang kita lihat adalah yang paling terang, sedangkan pelangi kedua, yang lebih redup, muncul di luar pelangi pertama dengan urutan warna yang terbalik. Fenomena ini terjadi karena cahaya yang dipantulkan lebih dari sekali akan memiliki sudut yang berbeda dan warna yang lebih lembut.
Baca Juga: Cara Konfigurasi Mikrotik Dasar
4. Mengapa Pelangi Selalu Muncul Setelah Hujan?
Pelangi biasanya muncul setelah hujan karena proses pembiasan cahaya memerlukan tetesan air di atmosfer. Tetesan hujan berfungsi sebagai prisma alami yang memecah cahaya matahari. Hujan tidak harus turun secara terus-menerus, tetapi cukup ada tetesan air yang tersisa di udara untuk menciptakan pelangi. Saat sinar matahari muncul setelah hujan reda, cahaya tersebut melewati tetesan air yang masih ada di atmosfer, yang kemudian menghasilkan pelangi.
Namun, pelangi tidak hanya bisa terbentuk setelah hujan. Pelangi juga dapat muncul setelah kabut atau spray air yang sangat halus, seperti yang terlihat di air terjun. Ini karena kabut dan spray air juga terdiri dari partikel air yang bisa membiaskan cahaya matahari dengan cara yang sama seperti tetesan hujan.
5. Apa Peran Pelangi dalam Sains?
Pelangi adalah fenomena alam yang dapat mengajarkan banyak hal tentang sifat cahaya. Proses fisika yang terjadi saat pelangi terbentuk adalah contoh sempurna dari bagaimana cahaya bisa berinteraksi dengan atmosfer dan memisahkan dirinya menjadi berbagai warna. Selain itu, pelangi juga memberikan gambaran tentang bagaimana cahaya dipantulkan, dibiaskan, dan disebarkan oleh tetesan air, yang merupakan dasar dari banyak fenomena optik lainnya, seperti pelangi buatan dan pelapisan warna.
Penulis: Vanesha Virandhini