230 total views, 3 views today
Acara luar biasa telah berlangsung ketika Apple Developer Academy menggelar wisuda untuk 400 siswa dari kampus-kampus mereka di BSD, Surabaya, dan Batam. Tidak hanya itu, mereka juga berhasil menciptakan beragam aplikasi yang menarik perhatian.
baca juga : Panduan Praktis untuk Login ke WhatsApp Web dengan Mudah dan Cepat
Generasi 2022 ini terdiri dari para siswa berbakat yang berasal dari lima pulau besar di Indonesia, dengan usia berkisar antara 18 hingga 39 tahun. Angkatan ini juga menjadi yang paling banyak diikuti oleh siswa perempuan sejak program ini dimulai.
Dalam perhelatan wisuda ini, terdapat tiga tim yang patut diberi sorotan karena berhasil menggunakan kekuatan pemrograman untuk menciptakan aplikasi mengagumkan yang tidak hanya memanfaatkan teknologi terbaru, tetapi juga membantu memecahkan masalah di komunitas mereka. Aplikasi mereka antara lain Comute, yang memfasilitasi penyandang tunarungu untuk berpergian dengan mudah menggunakan kereta di Jakarta.
Selanjutnya, ada WonderJack yang memberikan ruang aman bagi anak-anak dengan disleksia untuk belajar melalui game interaktif dan edukatif. Tak kalah menarik, Hexcape menghidupkan pengalaman game puzzle ala escape room (melarikan diri dari ruangan) dengan memanfaatkan augmented reality dan teknologi canggih lainnya, baik secara online maupun offline.
Tidak ketinggalan, acara kelulusan ini dihadiri oleh Shaan Pruden, Senior Director of Developer Relations Apple. Dalam pidatonya, beliau sangat mengapresiasi karya yang telah dihasilkan oleh para lulusan Apple Developer Academy 2022.
Pruden mendorong para wisudawan untuk terus menggali lebih dalam tentang ilmu yang mereka dapatkan selama berada di akademi ini. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya memperkuat jaringan sosial.
“Selalu terhubung dengan sesama alumni, bukan hanya dengan angkatan ini, tetapi juga dengan angkatan sebelumnya. Siapa tahu, suatu saat Anda akan mencari pekerjaan dan bisa memanfaatkan relasi yang telah Anda bangun selama ini untuk mendapatkan referensi atau pengenalan dengan seseorang yang mereka kenal,” tutur Pruden.
Tidak hanya memberikan nasihat tersebut, Pruden juga mermotivasi lulusan 2022 untuk terus mengembangkan aplikasi yang telah mereka ciptakan. Meskipun awalnya mungkin pengguna berasal dari Indonesia, tapi jangan lupakan bahwa ada peluang besar di luar negeri yang bisa dieksplorasi.
Untuk itu, beliau menyarankan agar terus melakukan riset pasar, serta memikirkan langkah lokal apa yang bisa diambil untuk menarik minat pengguna di berbagai wilayah. Salah satu cara yang dianjurkan adalah menggunakan bahasa Inggris agar aplikasi dapat menjangkau pasar global.
“Jadi, jika Anda berencana untuk mendorong bisnis dan meningkatkan pendapatan, pertimbangkan untuk mengeksplorasi kesempatan di negara-negara lain. Saya yakin aplikasi game yang diperkenalkan malam ini juga bisa sukses di wilayah lain,” lanjut Pruden.
Merayakan Tahun Kelima Apple Developer Academy Menyambut tahun kelima kehadiran mereka di Indonesia, Apple Developer Academy terus berkomitmen membekali calon wirausaha, pengembang, dan desainer dengan pengetahuan kode pemrograman serta pelatihan kepemimpinan, guna memberdayakan siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan aplikasi yang berdampak positif bagi perekonomian aplikasi iOS yang sedang berkembang pesat di Indonesia.
Setiap tahun, para siswa Akademi juga berpartisipasi dalam Swift Student Challenge dari Worldwide Developer Conference tahunan Apple, yang mengundang siswa dari seluruh dunia untuk mengirimkan proyek aplikasi Swift Playgrounds untuk menunjukkan minat mereka dalam pemrograman. Pada WWDC22, Indonesia Developer Academy berhasil menyumbangkan 36 pemenang untuk tantangan ini. Prestasi tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Akademi di Indonesia.
Apple Developer Academy telah berhasil melatih lebih dari 1.650 calon pengembang di Indonesia hingga saat ini, berkat kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi terkemuka seperti Universitas BINUS di Jakarta, Universitas Ciputra di Surabaya, dan Infinite Learning di Batam. Sebagian lulusan mereka juga berhasil mengikuti program pengembang lainnya, termasuk Entrepreneur Camp Apple serta program Catalyst yang menyediakan panduan pribadi dari para ahli dan teknisi Apple, serta bimbingan, inspirasi, dan wawasan untuk meningkatkan aplikasi mereka.
App Store, yang diluncurkan pada tahun 2008, tetap menjadi pasar aplikasi paling aman dan aktif di dunia. Dengan menyediakan lebih dari 1,8 juta aplikasi dan menerima kunjungan dari lebih dari setengah miliar orang setiap minggunya, di sekitar 175 wilayah, App Store telah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global yang telah menghasilkan pemasukan dan penjualan senilai USD 643 miliar hanya dalam tahun 2020 saja.
klik di sini : tknokrat.ac.id
penulis : SELFI YANA YULIYANTI
One thought on “Sebanyak 400 Siswa Sukses Mendapatkan Gelar dari Apple Developer Academy 2022”