
Ringkasan:
- Pertumbuhan ekonomi Asia menjadi pendorong utama peningkatan permintaan LNG.
- China dan India memperluas infrastruktur LNG untuk memenuhi kebutuhan energi.
- AS dan Qatar diperkirakan mendominasi pasokan LNG global pada 2035.
Proyeksi Kenaikan Permintaan LNG Global
Shell memperkirakan permintaan gas alam cair (LNG) secara global akan meningkat sekitar 60% pada 2040. Laporan tahunan perusahaan menyebutkan bahwa faktor utama yang mendorong peningkatan ini adalah pertumbuhan ekonomi di Asia, dampak kecerdasan buatan (AI), serta upaya pengurangan emisi di industri berat dan transportasi.
Menurut laporan LNG Outlook 2025 dari Shell, permintaan LNG diproyeksikan mencapai 630 juta hingga 718 juta metrik ton per tahun pada 2040. Angka ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi tahun sebelumnya yang memperkirakan 625 juta hingga 685 juta metrik ton per tahun.
Faktor Pendorong Peningkatan Permintaan LNG
Lonjakan permintaan LNG global terjadi karena meningkatnya kebutuhan energi untuk pembangkit listrik, pemanas, pendingin, industri, dan transportasi. Tom Summers, Wakil Presiden Senior Shell untuk pemasaran dan perdagangan LNG, menyatakan bahwa gas alam akan tetap menjadi sumber energi penting dalam mendukung tujuan pembangunan dan dekarbonisasi dunia.
China dan India menjadi pemain utama dalam peningkatan permintaan LNG. China, sebagai importir LNG terbesar dunia, terus meningkatkan kapasitas impor dan infrastruktur gas untuk memenuhi kebutuhan domestik yang terus tumbuh. Sementara itu, di India, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan konsumsi gas alam akan meningkat 60% dari 2023 hingga 2030, yang berarti kebutuhan impor LNG akan berlipat ganda.
Kondisi Pasokan LNG Global
Untuk memenuhi lonjakan permintaan, lebih dari 170 juta ton pasokan LNG baru diperkirakan tersedia pada 2030. Namun, Shell menekankan bahwa waktu operasional proyek-proyek LNG baru masih tidak pasti. Dalam dua tahun terakhir, berbagai proyek LNG mengalami penundaan akibat ketegangan geopolitik, kendala regulasi, kelangkaan tenaga kerja, dan gangguan rantai pasokan.
Pada 2024, perdagangan LNG global hanya meningkat sebesar 2 juta ton menjadi 407 juta ton, pertumbuhan tahunan terkecil dalam satu dekade terakhir. Proyeksi pasokan LNG global untuk tahun tersebut berkisar antara 7 hingga 20 juta ton, tetapi realisasinya lebih rendah dari estimasi terendah.
Dominasi AS dan Qatar dalam Pasokan LNG
Laporan Shell memperkirakan bahwa permintaan LNG Eropa akan meningkat mulai 2025 dan seterusnya. LNG akan terus dibutuhkan untuk menyeimbangkan pertumbuhan energi terbarukan yang masih bersifat intermiten. Dalam jangka panjang, infrastruktur gas yang ada di Eropa dapat dimanfaatkan untuk impor bio-LNG, LNG sintetis, atau bahkan diadaptasi untuk hidrogen hijau.
Dari sisi pasokan, Amerika Serikat diprediksi menjadi eksportir LNG terbesar, dengan kapasitas mencapai 180 juta ton per tahun pada 2030. Bersama Qatar, yang sedang mengembangkan proyek ekspansi North Field yang dijadwalkan beroperasi pada 2026, kedua negara ini diperkirakan menyuplai sekitar 60% dari total LNG global pada 2035.
Dengan meningkatnya permintaan dan tantangan dalam pengembangan pasokan baru, pasar LNG global diperkirakan akan tetap dinamis dalam beberapa dekade mendatang.
baca juga:_ Cara Membuat Foto Polaroid Tips Praktis untuk Hasil Foto Vintage dan Estetik
baca juga:_ Cara Membuat Foto Polaroid Tips Praktis untuk Hasil Foto Vintage dan Estetik
penulis ahmad zairohim