Singapura vs Malaysia: Sebuah kenangan

Dalam dunia sepak bola Asia Tenggara, Derby Causeway antara Singapura dan Malaysia menjadi salah satu pertandingan paling dinantikan. Persaingan ini tidak hanya soal olahraga, tetapi juga sejarah panjang dan hubungan erat kedua negara.
Saat Singapura bertandang ke Stadion Bukit Jalil pada Jumat (20 Desember) untuk menghadapi Malaysia dalam kejuaraan sepak bola ASEAN, yang dipertaruhkan bukan hanya gengsi, tetapi juga tiket menuju semifinal.
Baca Juga : Apa Itu Institusi Pendidikan SMA dan Pentingnya Bagi Masa Depan Generasi Muda
Target Kedua Tim
Singapura hanya membutuhkan hasil imbang untuk melaju ke semifinal pertama mereka sejak 2020, sekaligus mendekatkan diri pada gelar regional pertama dalam 12 tahun terakhir. Sementara itu, Malaysia harus menang untuk memastikan tempat di empat besar.
Rekor Panjang Derby Causeway
Sejak pertama kali bertemu pada 1958, rekor pertandingan kedua negara mencatat Singapura menang 26 kali, seri 22 kali, dan kalah 32 kali dari total 80 pertandingan. Sebelum pertandingan ke-81 ini, berikut adalah lima momen paling berkesan dalam sejarah Derby Causeway:
1. Singapura Unggul Dramatis di Kualifikasi Piala Dunia 2011
Pada 23 Juli 2011, leg pertama putaran kedua kualifikasi Piala Dunia menyajikan laga yang penuh drama di Stadion Jalan Besar. Singapura menang 5-3 atas Malaysia dalam pertandingan yang diwarnai aksi saling balas gol.
Safee Sali membawa Malaysia unggul cepat di menit pertama, namun Singapura membalas dengan empat gol beruntun dari Aleksandar Duric, Qiu Li, Fahrudin Mustafic, dan Shi Jiayi.
Meski Harimau Malaya sempat memperkecil ketinggalan lewat Safee dan Abdul Yahaya, Duric mencetak gol kedua untuk menutup kemenangan Lions. Singapura akhirnya melaju ke putaran ketiga kualifikasi, meskipun gagal lolos lebih jauh.
Baca Juga : Bangga! Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Dedi Darwis Pembicara Utama Konferensi Internasional Rusia
2. Kemenangan Ikonik di Final Kejuaraan ASEAN 2012
Singapura meraih salah satu momen terbaiknya saat kapten Shahril Ishak mencetak dua gol melawan Malaysia di babak penyisihan grup, sebelum Aleksandar Duric menambah satu gol lagi.
Dalam edisi terakhir pelatih Raddy Avramovic, Singapura menjuarai turnamen ini dengan agregat 3-2 melawan Thailand di final, menjadikan ini gelar terakhir mereka hingga sekarang.
3. Kekalahan Pahit di Kejuaraan ASEAN 2014
Sebagai juara bertahan, Singapura tampil mengecewakan di edisi 2014. Malaysia mengalahkan Singapura 3-1 di Stadion Nasional pada 29 November 2014, yang baru saja dibuka saat itu. Kekalahan ini memupus harapan Lions untuk melaju lebih jauh.
4. Kegagalan di Tahun 2023: Dua Kekalahan Beruntun
Pada 3 Januari 2023, Singapura hanya membutuhkan hasil imbang untuk melaju ke semifinal. Namun, Harimau Malaya tampil superior dengan kemenangan telak 4-1, berkat dua gol dari Stuart Wilkin serta masing-masing satu gol dari Darren Lok dan Sergio Aguero.
Di SEA Games Mei 2023, The Young Lions kembali dipermalukan Malaysia dengan skor memalukan 7-0, kekalahan terbesar dalam sejarah SEA Games mereka. Kekalahan ini memicu kritik tajam terhadap Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS), sementara pelatih U-22 Philippe Aw akhirnya mengundurkan diri beberapa bulan kemudian.
Penulis : sani