Pondok Modern Darussalam Gontor, atau yang dikenal sebagai Pesantren Gontor, adalah salah satu pesantren terkenal di Indonesia yang telah berdiri sejak 1926. Terletak di Ponorogo, Jawa Timur, pesantren ini didirikan oleh tiga ulama bersaudara, KH Ahmad Sahal, KH Zainuddin Fananie, dan KH Imam Zarkasyi. Sistem pendidikan di Gontor memiliki keunikan tersendiri, menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum untuk mencetak generasi yang berakhlak mulia dan berwawasan luas. Gontor berpegang pada moto “berdikari, tidak berpartai, di atas dan untuk semua golongan”, yang menjadi dasar pendidikan di pesantren ini.
Artikel ini akan membahas sistem pendidikan di Gontor secara lengkap, mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, hingga filosofi yang mendasari pendidikan di pesantren ini.
Baca Juga:Trik Mudah untuk Memeriksa Rekening Curang Melalui Internet
Contents
1. Filosofi dan Prinsip Pendidikan di Gontor
Pendidikan di Gontor bertujuan untuk menghasilkan generasi yang memiliki keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum. Sistem ini dikenal sebagai pendidikan integral, yang mengutamakan perkembangan spiritual, intelektual, dan fisik santri.
Filosofi yang menjadi landasan pendidikan di Gontor adalah ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam), tawazun (keseimbangan), ta’awun (tolong-menolong), dan ihtiram (saling menghormati). Nilai-nilai ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari santri, yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan bersama, seperti shalat berjamaah, kegiatan sosial, dan kegiatan akademik.
2. Kurikulum di Pesantren Gontor
Sistem kurikulum di Gontor berbeda dengan sekolah umum atau pesantren tradisional. Kurikulum yang digunakan merupakan gabungan dari ilmu agama dan ilmu umum, sehingga santri mendapatkan bekal yang lengkap untuk kehidupan dunia dan akhirat. Kurikulum di Gontor mencakup beberapa aspek berikut:
- Pendidikan Agama: Pendidikan agama di Gontor mencakup pelajaran seperti fiqih (hukum Islam), tauhid (teologi), usul fiqh (prinsip-prinsip hukum Islam), tafsir, hadits, dan bahasa Arab. Tujuannya adalah untuk menanamkan pemahaman agama yang mendalam kepada santri.
- Pendidikan Umum: Gontor juga memberikan pelajaran umum seperti matematika, sains, sejarah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Dengan demikian, santri tidak hanya mendalami ilmu agama tetapi juga ilmu umum yang akan membantu mereka di dunia kerja atau pendidikan lebih lanjut.
- Bahasa Arab dan Bahasa Inggris: Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Arab dan bahasa Inggris, menjadi salah satu fokus utama di Gontor. Santri diwajibkan menggunakan kedua bahasa ini dalam kegiatan sehari-hari sebagai bagian dari proses pembelajaran.
Pendekatan pendidikan ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang tidak hanya paham agama tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
3. Metode Pengajaran di Gontor
Metode pengajaran di Gontor sangat khas dan berbeda dari sekolah-sekolah formal lainnya. Berikut adalah beberapa metode yang digunakan:
- Pendekatan Kemandirian: Gontor sangat menekankan pada kemandirian santri. Sejak hari pertama masuk, santri diajarkan untuk mengurus diri sendiri dan belajar hidup mandiri. Mereka bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan, kerapihan kamar, hingga mengelola keuangan harian.
- Metode Diskusi dan Tanya Jawab: Dalam pembelajaran, Gontor menerapkan metode diskusi dan tanya jawab untuk melatih santri berpikir kritis. Para pengajar memotivasi santri untuk berani bertanya dan mengemukakan pendapat.
- Pengajaran dengan Sistem Klasikal: Dalam pelajaran agama, metode pengajaran klasik seperti sorogan (menghadap guru untuk belajar secara langsung) dan bandongan (belajar bersama di bawah bimbingan guru) masih dipertahankan.
- Pembiasaan dan Pengamalan Ilmu: Pembelajaran di Gontor tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga pada praktik. Misalnya, dalam mata pelajaran fiqih, santri diajak mempraktikkan ibadah sehari-hari seperti shalat dan wudhu dengan benar sesuai tuntunan Islam.
Dengan metode ini, santri dapat memahami ilmu yang diajarkan secara mendalam dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sistem Pengasuhan dan Kedisiplinan di Gontor
Kedisiplinan adalah aspek penting dalam sistem pendidikan Gontor. Semua santri diatur oleh jadwal harian yang ketat, dari mulai bangun pagi, shalat berjamaah, belajar, hingga kegiatan ekstrakurikuler. Kehidupan di Gontor sangat teratur dan disiplin, sehingga santri terbiasa dengan pola hidup yang tertib.
Beberapa peraturan yang ketat di Gontor antara lain:
- Penggunaan Bahasa: Santri diwajibkan berbicara dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris di lingkungan pesantren. Hal ini untuk melatih kemampuan berbahasa mereka dan menumbuhkan kepercayaan diri.
- Shalat Berjamaah: Santri wajib melaksanakan shalat berjamaah lima waktu di masjid sebagai bentuk disiplin dan pembiasaan ibadah.
- Kepatuhan Terhadap Aturan: Gontor memiliki aturan ketat yang harus dipatuhi oleh setiap santri. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenai sanksi, baik berupa teguran maupun sanksi lainnya, dengan tujuan untuk menanamkan sikap tanggung jawab.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler di Gontor
Selain kegiatan akademik, Gontor juga menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung minat dan bakat santri. Beberapa di antaranya adalah:
- Kegiatan Olahraga: Gontor memiliki berbagai kegiatan olahraga seperti sepak bola, basket, bulu tangkis, dan bela diri. Melalui olahraga, santri dilatih untuk menjaga kesehatan fisik dan bekerja sama dalam tim.
- Kegiatan Seni dan Budaya: Santri juga diajarkan untuk menghargai seni dan budaya. Mereka dapat mengikuti kegiatan seperti seni kaligrafi, paduan suara, dan teater Islami.
- Organisasi dan Kepemimpinan: Di Gontor, santri didorong untuk aktif dalam organisasi seperti OSIS dan pramuka. Hal ini melatih mereka untuk memimpin, bekerja sama, dan mengatur kegiatan.
Kegiatan ekstrakurikuler ini dirancang untuk mengembangkan potensi santri di bidang non-akademik dan membentuk kepribadian mereka.
6. Keunikan Sistem Pendidikan Gontor
Ada beberapa keunikan dalam sistem pendidikan Gontor yang tidak ditemukan di lembaga pendidikan lainnya:
- Sistem Penilaian Mandiri: Gontor tidak mengikuti sistem penilaian nasional, seperti Ujian Nasional (UN). Pesantren ini memiliki sistem ujian sendiri yang sesuai dengan kurikulum yang diajarkan.
- Pembentukan Karakter dan Akhlak: Fokus utama pendidikan di Gontor adalah pembentukan karakter. Setiap santri diajarkan untuk memiliki akhlak yang baik dan sikap disiplin.
- Pendidikan Multidisiplin: Gontor mengajarkan berbagai disiplin ilmu, baik agama maupun umum, yang diselaraskan dengan kebutuhan zaman.
- Kesetaraan Gender dalam Pendidikan: Gontor memiliki pesantren putra dan putri yang setara dalam hal kurikulum dan fasilitas, memastikan pendidikan yang berkualitas bagi semua santri.
7. Prestasi dan Pengaruh Pendidikan Gontor
Gontor telah melahirkan banyak lulusan yang berprestasi dan berkontribusi bagi bangsa. Alumni Gontor tersebar di berbagai bidang, baik di Indonesia maupun luar negeri, sebagai ulama, akademisi, politikus, dan profesional lainnya. Mereka dikenal memiliki wawasan yang luas, sikap yang mandiri, dan akhlak yang baik.
Para alumni Gontor juga memiliki ikatan yang kuat melalui organisasi IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern), yang menjadi wadah untuk berbagi ilmu dan berkontribusi bagi masyarakat.
Baca Juga:Sekilas Informasi Formasi CPNS dan PPPK Pemprov Sulawesi Tenggara Tahun 2024
Kesimpulan
Sistem pendidikan di Pesantren Gontor sangat khas dan berfokus pada pembentukan akhlak, disiplin, dan kemandirian santri. Dengan kurikulum yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu umum, serta metode pengajaran yang integratif, Gontor berhasil mencetak generasi yang berwawasan luas, berbudi pekerti luhur, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Sistem pendidikan ini tidak hanya membekali santri dengan pengetahuan, tetapi juga keterampilan hidup dan kepemimpinan, sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan agama. Gontor adalah contoh nyata bahwa pendidikan yang berkualitas bisa dihasilkan melalui perpaduan antara pendidikan agama dan pendidikan umum, serta penguatan karakter yang kuat.
Penulis: Tri Juni nabila Sari