bencana alam

Situbondo Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi

Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi untuk menangani bencana alam yang melanda wilayah tersebut. Penetapan status ini mencakup bencana seperti banjir, banjir bandang, angin kencang, longsor, dan dampak lainnya yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Situbondo, Nyai Khoirani, menandatangani Surat Keputusan (SK) pada Rabu (5/2) untuk memberikan dasar hukum dalam penanganan bencana.

Tanggap Darurat Bencana untuk Mempercepat Penanganan Bencana

Dengan adanya status tanggap darurat ini, pemerintah daerah, bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dapat segera melakukan langkah-langkah penanganan bencana, mulai dari evakuasi hingga pemulihan infrastruktur yang terdampak. Nyai Khoirani menyampaikan bahwa dengan penetapan status ini, OPD juga akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk memperoleh bantuan serta dukungan dalam penanganan bencana.

Dapur Umum dan Koordinasi dengan Pemerintah Pusat

Pemerintah Kabupaten Situbondo telah mendirikan dapur umum di kantor kecamatan yang terkena dampak bencana, seperti banjir, banjir bandang, dan longsor. Langkah ini diambil untuk memastikan pasokan makanan dan kebutuhan dasar lainnya bagi warga terdampak. Selain itu, dengan status darurat, OPD dapat melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk memperoleh bantuan dan dukungan yang diperlukan.

Penyediaan Logistik dan Dana Tak Terduga

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Situbondo, Sruwi Hartanto, menjelaskan bahwa penetapan status tanggap darurat ini juga membuka akses untuk penggunaan dana belanja tak terduga (BTT). Pemkab Situbondo telah menerima bantuan logistik dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan BNPB, berupa sembako, terpal, matras, tikar, dan alat-alat yang diperlukan untuk pembersihan material bencana seperti cangkul dan sekrop.

Banjir dan Longsor Merusak Rumah, Infrastruktur, dan Pertanian

Bencana alam yang terjadi sejak Senin (3/2) hingga Rabu (5/2) mengakibatkan kerusakan signifikan di beberapa kecamatan di Situbondo. Sekitar 1.280 rumah warga terdampak banjir, dengan sebagian rusak parah. Desa Tambak Ukir dan Desa Kendit (Kecamatan Kendit) serta Desa Melandingan Kulon dan Desa Sumberpinang (Kecamatan Melandingan) adalah beberapa wilayah yang terendam banjir.

Banjir bandang juga merusak jembatan utama di Dusun Ngabinan, Desa Patemon, menyebabkan sekitar 250 kepala keluarga terisolasi. Cuaca ekstrem yang disertai angin kencang juga menyebabkan belasan pohon tumbang di berbagai daerah, sementara tanah longsor menutup akses antar-dusun di Desa Patemon.

Dampak Banjir terhadap Tanaman dan Ternak Selain merusak rumah dan infrastruktur, banjir juga merendam ratusan hektare lahan pertanian, terutama tanaman padi. Puluhan ternak, termasuk sapi, domba, dan kambing, juga dilaporkan hanyut terbawa banjir. Pemkab Situbondo terus berupaya untuk mengatasi dampak dari bencana ini, dengan harapan segera dapat mengembalikan kondisi normal di wilayah yang terdampak.

Penulis :aditeo reinata pratama kiswan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *