Stratifikasi sosial adalah suatu konsep yang menggambarkan pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan berdasarkan kriteria tertentu, seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Dalam konteks pendidikan, stratifikasi berdasarkan pendidikan mengacu pada pembagian atau pengelompokan masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan yang telah dicapai. Artikel ini akan membahas pengertian stratifikasi pendidikan, penyebabnya, jenis-jenisnya, dampaknya terhadap masyarakat, dan upaya untuk mengurangi kesenjangan akibat stratifikasi tersebut.
Pengertian Stratifikasi Berdasarkan Pendidikan
Stratifikasi pendidikan adalah bentuk pembagian masyarakat ke dalam hierarki tertentu berdasarkan jenjang pendidikan yang telah diselesaikan, seperti pendidikan dasar, menengah, hingga tinggi. Dalam sistem ini, individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung menduduki posisi sosial yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berpendidikan rendah.
Ciri-Ciri Stratifikasi Pendidikan
- Berdasarkan Jenjang Formal: Pembagian dilakukan berdasarkan tingkat pendidikan formal seperti SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
- Bersifat Hierarkis: Orang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi sering dianggap memiliki status sosial lebih baik.
- Pengaruh pada Kesempatan Kerja: Tingkat pendidikan biasanya memengaruhi peluang karier dan pendapatan.
Baca Juga:Mengenal Jurusan Ilmu Pemerintah: Kurikulum, Peluang Kerja, dan Tantangannya
Penyebab Stratifikasi Berdasarkan Pendidikan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya stratifikasi dalam pendidikan, di antaranya:
1. Perbedaan Akses Pendidikan
Tidak semua individu memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Faktor ekonomi, geografis, dan sosial sering menjadi penyebab utama ketimpangan ini.
2. Status Ekonomi
Individu dari keluarga berpenghasilan rendah cenderung menghadapi kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan yang tidak merata atau terlalu berorientasi pada kompetisi dapat memperkuat stratifikasi ini. Contohnya adalah kurangnya dukungan bagi siswa dari latar belakang kurang mampu.
4. Faktor Budaya
Beberapa budaya mungkin kurang mendorong pendidikan formal, yang mengakibatkan stratifikasi lebih dalam di masyarakat.
Jenis-Jenis Stratifikasi Berdasarkan Pendidikan
Stratifikasi pendidikan dapat dikategorikan berdasarkan jenjang atau kualitas pendidikan. Berikut adalah beberapa jenisnya:
1. Berdasarkan Jenjang Pendidikan
- Pendidikan Dasar: Individu yang hanya menyelesaikan pendidikan SD atau SMP sering kali berada di lapisan bawah dalam stratifikasi sosial.
- Pendidikan Menengah: Lulusan SMA atau SMK memiliki peluang kerja yang lebih baik dibandingkan mereka yang hanya menyelesaikan pendidikan dasar.
- Pendidikan Tinggi: Lulusan perguruan tinggi biasanya dianggap memiliki status sosial dan ekonomi lebih tinggi.
2. Berdasarkan Kualitas Pendidikan
- Pendidikan Formal di Institusi Terkenal: Lulusan universitas atau sekolah terkenal sering dianggap lebih kompeten dan memiliki peluang kerja yang lebih baik.
- Pendidikan Nonformal: Meskipun tidak setara dengan pendidikan formal, pelatihan atau kursus tertentu dapat membantu seseorang meningkatkan status sosialnya.
3. Berdasarkan Bidang Studi
Bidang studi tertentu, seperti kedokteran atau teknik, sering dianggap memiliki status lebih tinggi dibandingkan bidang studi lainnya, karena potensi penghasilan dan dampaknya pada masyarakat.
Dampak Stratifikasi Berdasarkan Pendidikan
Stratifikasi pendidikan memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat, baik secara positif maupun negatif.
Dampak Positif
- Motivasi untuk Meningkatkan Pendidikan
Adanya stratifikasi dapat memotivasi individu untuk terus belajar dan mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi. - Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Masyarakat yang terdidik cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, termasuk dalam hal kesehatan, ekonomi, dan partisipasi sosial.
Dampak Negatif
- Kesenjangan Sosial
Orang dengan pendidikan rendah sering kali tidak memiliki akses yang sama terhadap peluang kerja dan penghasilan, yang dapat memperbesar kesenjangan sosial. - Diskriminasi
Stratifikasi dapat menyebabkan diskriminasi terhadap individu dengan pendidikan rendah, baik dalam lingkungan kerja maupun sosial. - Ketimpangan Generasi
Anak-anak dari keluarga berpendidikan rendah mungkin memiliki akses terbatas untuk melanjutkan pendidikan, yang memperparah stratifikasi dari generasi ke generasi.
Contoh Stratifikasi Berdasarkan Pendidikan
1. Dunia Kerja
Dalam banyak perusahaan, pendidikan menjadi salah satu kriteria utama dalam perekrutan dan promosi. Karyawan dengan gelar sarjana sering kali memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan posisi strategis dibandingkan mereka yang hanya lulusan SMA.
2. Status Sosial
Masyarakat sering kali memandang orang yang berpendidikan tinggi sebagai individu dengan status sosial yang lebih tinggi, meskipun status ini tidak selalu berkorelasi dengan kekayaan.
3. Partisipasi Politik
Orang dengan pendidikan tinggi lebih sering terlibat dalam diskusi atau pengambilan keputusan politik dibandingkan mereka yang berpendidikan rendah.
Upaya Mengurangi Dampak Negatif Stratifikasi Pendidikan
Untuk mengurangi dampak negatif dari stratifikasi ini, berbagai langkah dapat diambil, di antaranya:
1. Memperluas Akses Pendidikan
Pemerintah dan lembaga nonpemerintah harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.
2. Memberikan Beasiswa
Program beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu dapat membantu mengurangi kesenjangan pendidikan.
3. Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Pendidikan
Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan formal dan nonformal dapat mendorong partisipasi yang lebih luas.
4. Pengembangan Pendidikan Nonformal
Kursus keterampilan atau pelatihan dapat membantu individu meningkatkan kemampuan mereka meskipun tidak memiliki pendidikan formal tinggi.
Baca Juga:Mengenal Jurusan Biologi: Kurikulum , Peluang Usaha dan Tantangannya
Kesimpulan
Stratifikasi berdasarkan pendidikan adalah fenomena yang tidak bisa dihindari dalam masyarakat modern. Meskipun memiliki dampak positif, seperti motivasi untuk belajar dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, stratifikasi ini juga dapat memperbesar kesenjangan sosial jika tidak ditangani dengan baik.
Upaya bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan bahwa pendidikan menjadi alat pemersatu, bukan pemisah. Dengan memperluas akses dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil, di mana setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang tanpa terkendala oleh latar belakang pendidikan.
penulis: Reniya Hesti Apriyani