Supian Suri Berkomitmen Hilangkan Stigma Intoleran di Depok dan Rangkul Semua Elemen Masyarakat
Wali Kota Depok terpilih, Supian Suri, mengungkapkan tekadnya untuk menghilangkan stigma negatif yang selama ini melekat pada Kota Depok. Supian menyatakan bahwa ia berkomitmen untuk merangkul seluruh masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama, pendidikan, atau kelompok apapun.
Menghilangkan Stigma Kota Intoleran
Setelah terpilih sebagai wali kota, Supian Suri menegaskan bahwa salah satu tujuannya adalah menghapus stigma Depok sebagai kota intoleran. Supian berharap dapat mewujudkan suasana kebersamaan dan toleransi yang dapat menciptakan iklim yang lebih baik di Depok. “Kebersamaan kita akan membangun Depok yang lebih baik,” ujarnya saat melakukan cek kesehatan di kantor Kemendagri pada Minggu (16/2/2025).
Menyelesaikan Permasalahan Infrastruktur dan Kemacetan di Depok
Dalam kesempatan yang sama, Supian Suri juga berjanji untuk menangani berbagai permasalahan yang dihadapi kota Depok, salah satunya kemacetan di wilayah Sawangan. Ia berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur dan memastikan akses yang lebih lancar menuju fasilitas publik seperti rumah sakit dan kampus.
Supian mengungkapkan bahwa salah satu prioritasnya adalah mengurai kemacetan di Jalan Raya Sawangan, serta mencarikan solusi untuk masalah kemacetan di Stasiun Citayam dan akses menuju RS UI. Menurutnya, pembangunan underpass di Stasiun Citayam dan jalur selatan ke kampus UI akan menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk meningkatkan mobilitas di Depok.
Program Dana Alokasi untuk RW di Depok
Selain itu, Supian Suri juga berjanji untuk memperjuangkan anggaran sebesar Rp 300 juta per RW yang akan efektif pada tahun 2026. Program ini, menurutnya, tidak membedakan RW yang mendukung pasangan calon mana pun. Semua RW di Kota Depok, yang jumlahnya hampir 900, akan mendapat alokasi dana yang sama untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Supian menegaskan bahwa pemerintahannya akan bekerja untuk melayani semua warga Depok tanpa diskriminasi dan dengan semangat kebersamaan yang inklusif.
Penulis:Gilang Ramadhan