Public Article

VLAN untuk Pemula, Panduan Sederhana Menyusun Jaringan Anda

Pernah gak sih ngerasa jaringan internet di rumah atau kantor kok kayaknya berantakan banget? Semua perangkat nyambung jadi satu, padahal pengennya ada yang buat kerjaan aja, ada yang khusus buat hiburan. Nah, di sinilah VLAN hadir sebagai solusi.

VLAN, atau Virtual LAN, sederhananya adalah cara untuk membagi jaringan fisik yang satu menjadi beberapa jaringan logis yang terpisah. Bayangin aja kayak punya beberapa kamar di rumah, padahal rumahnya cuma satu. Masing-masing kamar punya fungsi sendiri dan gak saling ganggu. Kurang lebih gitu deh gambaran VLAN.

Baca juga : Bikin Bisnis Lebih Efisien dengan Database yang Tepat

Kenapa Sih Harus Pakai VLAN? Apa Untungnya Buat Kita?

Mungkin sebagian dari kita mikir, “Ah, ribet amat! Jaringan gini-gini aja juga jalan.” Eits, jangan salah! VLAN punya banyak manfaat yang bisa bikin hidup kita lebih mudah dan aman, lho.

Keamanan Lebih Terjamin: Dengan memisahkan jaringan, kita bisa mencegah akses yang tidak sah. Misalnya, jaringan untuk keuangan kantor bisa dipisah dari jaringan untuk tamu. Jadi, kalau ada tamu yang iseng, mereka gak bisa ngakses data-data penting perusahaan.

Performa Jaringan Lebih Oke: VLAN membantu mengurangi broadcast traffic, yaitu lalu lintas data yang dikirim ke semua perangkat di jaringan. Dengan mengurangi broadcast traffic*, bandwidth jadi lebih lega dan performa jaringan meningkat.

Manajemen Jaringan Lebih Mudah: Bayangin kalau semua perangkat ada di satu jaringan besar. Susah kan nyari masalah kalau ada gangguan? Dengan VLAN, kita bisa lebih mudah mengidentifikasi dan mengatasi masalah karena jaringan sudah dibagi-bagi.

Fleksibilitas Jaringan: Kita bisa dengan mudah memindahkan atau menambahkan perangkat ke VLAN tertentu tanpa harus mengubah konfigurasi jaringan secara keseluruhan. Praktis banget, kan?

Gimana Cara Kerjanya VLAN? Kok Bisa Jaringan “Dipecah” Jadi Beberapa Bagian?

VLAN bekerja dengan menambahkan tag atau label ke setiap paket data yang dikirim melalui jaringan. Tag ini berisi informasi tentang VLAN mana paket data tersebut berasal. Switch (perangkat yang mengatur lalu lintas data di jaringan) kemudian menggunakan tag ini untuk menentukan ke mana paket data tersebut harus dikirim.

Misalnya, ada dua VLAN: VLAN 10 untuk karyawan dan VLAN 20 untuk tamu. Ketika seorang karyawan mengirim data, paket datanya akan diberi tag VLAN 10. Switch akan memastikan bahwa paket data ini hanya dikirim ke perangkat lain yang juga berada di VLAN 10. Begitu juga dengan tamu, paket datanya akan diberi tag VLAN 20 dan hanya dikirim ke perangkat di VLAN 20.

Baca juga : Pengelolaan Konfigurasi: Kunci Kolaborasi Tim Developer yang Efektif

Oke, Ngerti Konsepnya. Sekarang, Gimana Cara Bikin VLAN Sendiri?

Bikin VLAN sebenarnya gak sesulit yang dibayangkan. Yang penting, kita punya switch yang mendukung fitur VLAN. Hampir semua switch modern saat ini sudah mendukung VLAN kok. Berikut langkah-langkah sederhananya:

1. Login ke Switch: Biasanya, kita bisa mengakses konfigurasi switch melalui web browser atau command line interface (CLI).

2. Buat VLAN: Di menu konfigurasi switch, cari opsi VLAN. Buat VLAN baru dengan memberikan nama dan ID VLAN. Misalnya, VLAN 10 untuk karyawan dan VLAN 20 untuk tamu.

3. Assign Port ke VLAN: Tentukan port mana saja yang akan masuk ke VLAN tertentu. Misalnya, port 1-5 untuk VLAN 10 dan port 6-10 untuk VLAN 20.

4. Konfigurasi Trunking (Jika Dibutuhkan): Jika kita memiliki lebih dari satu switch dan ingin VLAN yang sama bisa berkomunikasi antar switch, kita perlu mengkonfigurasi trunking.

5. Uji Coba: Setelah semua konfigurasi selesai, uji coba jaringan untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.

Tips Tambahan Biar VLAN Makin Optimal:

Rencanakan dengan Matang: Sebelum mulai konfigurasi VLAN, rencanakan dulu dengan matang. Tentukan VLAN apa saja yang dibutuhkan, perangkat mana yang akan masuk ke VLAN mana, dan bagaimana topologi jaringannya.

Gunakan ID VLAN yang Jelas: Gunakan ID VLAN yang mudah diingat dan merepresentasikan fungsi VLAN tersebut.

Dokumentasikan Konfigurasi: Catat semua konfigurasi VLAN agar mudah melakukan troubleshooting* atau perubahan di kemudian hari.

Penulis : Eka Asmara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *