Waspada! 3 Ancaman Jaringan Paling Berbahaya Tahun Ini

Dunia digital emang udah jadi bagian nggak terpisahkan dari hidup kita. Dari bangun tidur sampe mau tidur lagi, rasanya semua aktivitas kita bergantung sama internet. Tapi, di balik kemudahan dan kecanggihan ini, ada bahaya yang selalu mengintai. Ancaman jaringan!
Ibaratnya, internet itu jalan raya besar. Banyak mobil bagus lewat, tapi nggak sedikit juga yang ugal-ugalan. Nah, kita sebagai pengguna internet harus pinter-pinter jaga diri biar nggak jadi korban kecelakaan. Tahun ini, ada beberapa ancaman jaringan yang lagi ngetren dan wajib banget kita waspadai. Apa aja itu? Yuk, simak ulasannya!
Baca Juga : Amankan Jaringanmu! Panduan Lengkap Cegah Serangan Siber 2024.
1. Ransomware: Sandera Data Digital Kita, Gimana Cara Ngelawannya?
Pernah denger soal ransomware? Ini tuh kayak maling digital yang nyulik data-data penting di komputer atau HP kita. Bedanya, maling ini nggak minta duit tebusan langsung ke kita, tapi nyandera data kita dengan cara mengenkripsinya. Alhasil, kita nggak bisa lagi buka atau akses file-file penting, kayak foto keluarga, dokumen kerja, atau bahkan skripsi yang udah capek-capek dikerjain.
Terus, gimana cara nebusnya? Ya, si maling ini bakal minta tebusan berupa sejumlah uang, biasanya dalam bentuk mata uang kripto kayak Bitcoin. Kalau kita bayar, mereka janji bakal ngasih kunci dekripsinya biar data kita bisa balik lagi. Tapi, masalahnya, nggak ada jaminan juga mereka bakal tepatin janji. Udah bayar mahal, data nggak balik, kan nyesek!
Kenapa ransomware makin berbahaya?
* Targetnya makin beragam: Dulu, ransomware cuma nyerang perusahaan besar. Sekarang, individu atau UMKM juga jadi inceran.
* Modusnya makin canggih: Ransomware sekarang bisa nyebar lewat berbagai cara, mulai dari email phising, website berbahaya, sampe celah keamanan software yang belum ditambal.
* Tebusannya makin mahal: Dulu, tebusannya mungkin cuma jutaan rupiah. Sekarang, bisa sampe ratusan juta, bahkan miliaran rupiah!
Cara Mencegah Ransomware:
* Backup data secara rutin: Ini penting banget! Kalau kena ransomware, minimal kita masih punya salinan data yang aman.
* Update software secara berkala: Update software (termasuk sistem operasi dan antivirus) untuk menambal celah keamanan.
* Hati-hati sama email dan link mencurigakan: Jangan asal klik link atau download attachment dari sumber yang nggak dikenal.
* Gunakan antivirus yang handal: Pilih antivirus yang punya fitur perlindungan terhadap ransomware.
* Edukasi diri sendiri dan orang di sekitar: Biar semua orang sadar akan bahaya ransomware dan tahu cara menghindarinya.
2. Phising: Mancing Data Pribadi dengan Umpan Palsu, Kok Bisa Ketipu?
Phising itu kayak mancing. Bedanya, yang dipancing bukan ikan, tapi data pribadi kita, kayak username, password, nomor kartu kredit, atau bahkan PIN ATM. Modusnya? Macem-macem!
Biasanya, pelaku phising bakal bikin email atau website palsu yang mirip banget sama yang asli. Misalnya, email dari bank yang minta kita verifikasi akun dengan cara ngeklik link tertentu. Atau, website e-commerce palsu yang nawarin diskon gede-gedean. Kalau kita nggak teliti dan langsung nurut aja, alamat data kita bakal dicuri.
Kenapa phising masih banyak korbannya?
* Email dan website palsu makin meyakinkan: Pelaku phising makin pinter bikin tiruan yang susah dibedain sama aslinya.
* Manusia cenderung lalai: Kita seringkali terlalu percaya atau tergiur sama iming-iming yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan.
* Kurangnya kesadaran: Masih banyak orang yang belum tahu soal bahaya phising dan cara menghindarinya.
Cara Menghindari Phising:
* Periksa alamat email dan website: Pastikan alamat email pengirim dan URL website sesuai dengan yang seharusnya.
* Jangan mudah percaya dengan iming-iming yang terlalu bagus: Kalau ada tawaran diskon atau hadiah yang nggak masuk akal, sebaiknya jangan langsung percaya.
* Jangan pernah memberikan informasi pribadi lewat email atau website yang nggak aman: Pastikan website tersebut menggunakan protokol HTTPS (ada gembok di sebelah kiri alamat website).
* Laporkan email atau website phising: Bantu orang lain terhindar dari penipuan dengan melaporkan email atau website phising ke pihak yang berwenang.
3. Serangan DDoS: Bikin Website Down, Emang Apa Untungnya Buat Hacker?
Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) itu kayak demo anarkis di depan toko. Bedanya, yang demo bukan manusia, tapi ribuan atau bahkan jutaan komputer yang udah terinfeksi malware. Komputer-komputer ini bakal ngirim permintaan akses ke sebuah website secara bersamaan, bikin server kewalahan dan akhirnya down.
Kenapa hacker ngelakuin serangan DDoS?
* Buat ngerusak reputasi: Serangan DDoS bisa bikin website nggak bisa diakses sama pengguna, yang bisa ngerusak reputasi perusahaan.
* Buat minta tebusan: Sama kayak ransomware, hacker bisa minta tebusan buat menghentikan serangan DDoS.
* Buat ngalihin perhatian: Serangan DDoS bisa jadi pengalih perhatian dari aksi peretasan yang lebih besar.
Baca Juga : Langkah-Langkah Investigasi Digital Forensic yang Perlu Diketahui
Cara Mencegah Serangan DDoS (Untuk Pemilik Website):
* Gunakan layanan perlindungan DDoS: Ada banyak penyedia layanan perlindungan DDoS yang bisa membantu melindungi website dari serangan.
* Perkuat infrastruktur jaringan: Pastikan server dan jaringan website mampu menangani lonjakan trafik yang tinggi.
* Pantau aktivitas website secara rutin: Segera deteksi dan tangani aktivitas mencurigakan di website.
Ancaman jaringan emang nggak bisa dihilangkan sepenuhnya. Tapi, dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa meminimalkan risiko jadi korban. Jadi, tetep waspada dan jaga data pribadi kita baik-baik, ya!
Penulis : Tamtia Gusti Riana