Pernikahan Tanpa Kehadiran: Kisah Asri Welas dan Pentingnya Kesetaraan dalam Hubungan

Pernikahan Tanpa Kehadiran: Kisah Asri Welas dan Pentingnya Kesetaraan dalam Hubungan

Pernikahan adalah komitmen antara dua individu yang seharusnya saling mendukung dan menghargai satu sama lain. Namun, tidak semua pernikahan berjalan sesuai dengan harapan. Kisah aktris Asri Welas yang merasa kesepian selama 17 tahun pernikahannya dengan mantan suaminya, Galiech Ridha, menjadi sorotan publik. Ia mengungkapkan bahwa meskipun memiliki pasangan, ia sering merasa sendiri karena tidak mendapatkan dukungan yang diharapkan.

Menikah Butuh Dua Orang untuk Berjalan Bersama

Dalam wawancara dengan Melaney Ricardo di kanal YouTube-nya, Asri Welas mengungkapkan bahwa pernikahan yang sehat membutuhkan dua orang yang sama-sama berkontribusi. Ia menggambarkan konsep ini dengan istilah “it takes two to tango”, yang berarti bahwa pernikahan harus dijalani bersama, bukan hanya salah satu pihak yang berusaha.

Menurut Asri, dalam pernikahan yang ideal, pasangan seharusnya menjadi tempat berbagi cerita dan solusi. Namun, dalam kenyataannya, ia sering mendapatkan respons yang tidak diharapkan dari mantan suaminya. Saat ia mengeluh lelah, bukannya mendapatkan dukungan, ia justru disalahkan karena terlalu banyak mengambil tanggung jawab.

Kurangnya Dukungan dalam Karier dan Kehidupan Sehari-hari

Asri Welas juga mengungkapkan bahwa selama 17 tahun pernikahannya, mantan suaminya tidak pernah hadir dalam pemutaran perdana film yang ia bintangi. Bagi Asri, ini menjadi tanda bahwa mantan suaminya tidak menunjukkan kebanggaan atau dukungan terhadap kariernya di industri hiburan.

Tidak hanya itu, selama pernikahan mereka, ia juga tidak pernah merasakan perhatian dari mantan suaminya dalam bentuk pesan atau telepon yang menanyakan kabarnya. Hal ini membuat Asri merasa seperti tidak memiliki pasangan yang benar-benar peduli terhadap keberadaannya.

Kesepian dalam Pernikahan

Kesepian dalam pernikahan adalah perasaan yang menyakitkan. Seseorang bisa saja memiliki pasangan secara fisik, tetapi jika tidak ada perhatian, komunikasi, dan dukungan, maka perasaan kesepian tetap akan muncul. Asri mengungkapkan bahwa ia sering merasa sendiri meskipun secara hukum masih terikat dalam pernikahan.

Kesepian ini semakin terasa saat ia jatuh sakit. Alih-alih mendapatkan perhatian dan perawatan, ia justru mendapat respons negatif yang menyalahkannya karena terlalu banyak keinginan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dan empati dalam hubungan pernikahan.

Mengapa Banyak Orang Bertahan dalam Pernikahan yang Tidak Sehat?

Salah satu alasan utama mengapa seseorang tetap bertahan dalam pernikahan yang tidak membahagiakan adalah tekanan sosial dan keluarga. Dalam kasus Asri Welas, ia mengaku bertahan selama 4-5 tahun setelah mengetahui bahwa mantan suaminya menduakannya karena ibunya meminta untuk tetap bertahan. Hal ini mencerminkan bagaimana norma budaya dan tekanan dari keluarga sering kali membuat seseorang sulit mengambil keputusan untuk berpisah.

Namun, seiring berjalannya waktu, Asri menyadari bahwa tidak ada perubahan yang signifikan dalam pernikahannya. Ia pun akhirnya mengambil langkah besar dengan mengajukan perceraian dan resmi berpisah pada Januari 2025.

Pentingnya Kesetaraan dalam Hubungan

Dari pengalaman pahitnya, Asri Welas menekankan pentingnya kesetaraan dalam hubungan. Menurutnya, pernikahan yang sehat adalah pernikahan di mana kedua pasangan memiliki kedudukan yang sejajar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk impian, tanggung jawab, dan keterlibatan dalam keluarga.

Jika hanya satu pihak yang berjuang sementara yang lain tidak berkontribusi, maka hubungan itu tidak bisa dikatakan sebagai hubungan yang sehat. Ia juga menegaskan bahwa pasangan harus hadir secara emosional, bukan hanya sekadar status.

Pelajaran dari Kisah Asri Welas

Kisah Asri Welas memberikan beberapa pelajaran berharga tentang hubungan dan pernikahan:

  1. Komunikasi adalah kunci – Hubungan yang sehat membutuhkan komunikasi terbuka antara pasangan. Jika ada masalah, sebaiknya dibahas dan dicarikan solusinya bersama.
  2. Dukungan adalah bentuk cinta – Pasangan seharusnya menjadi orang pertama yang memberikan dukungan, baik dalam karier maupun kehidupan sehari-hari.
  3. Jangan bertahan dalam hubungan yang tidak sehat – Jika pernikahan tidak memberikan kebahagiaan dan justru membuat seseorang merasa sendirian, mungkin sudah saatnya untuk mengevaluasi kembali hubungan tersebut.
  4. Kesetaraan itu penting – Pernikahan yang sehat adalah pernikahan di mana kedua pasangan saling mendukung dan memiliki tanggung jawab yang seimbang.

Kesimpulan

Pernikahan seharusnya menjadi tempat di mana seseorang merasa dicintai, didukung, dan dihargai. Jika dalam pernikahan seseorang justru merasa kesepian, maka perlu ada evaluasi apakah hubungan tersebut masih layak untuk dipertahankan atau tidak.

Kisah Asri Welas menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa pernikahan bukan hanya tentang memiliki status sebagai suami-istri, tetapi juga tentang kehadiran, dukungan, dan kebersamaan. Jika salah satu pihak merasa tidak dipedulikan, maka hubungan tersebut tidak bisa disebut sebagai hubungan yang sehat.

Penting bagi setiap individu untuk memahami bahwa mereka berhak mendapatkan hubungan yang penuh kasih sayang dan dukungan. Jika berada dalam hubungan yang membuat mereka merasa tidak dihargai, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan langkah terbaik demi kebahagiaan diri sendiri.


Penulis: RESTUU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *