Hoefkens Santai soal Potensi Kartu Merah: ‘Kesewenang-wenangan Wasit yang Mengganggu’Hoefkens Santai soal Potensi Kartu Merah: ‘Kesewenang-wenangan Wasit yang Mengganggu’Hoefkens Santai soal Potensi Kartu Merah: ‘Kesewenang-wenangan Wasit yang Mengganggu’
Almere – Pelatih NAC Breda, Carl Hoefkens, puas dengan hasil imbang 1-1 melawan Almere City dalam laga lanjutan Eredivisie 2024/2025. Dalam wawancara pasca-pertandingan dengan ESPN, ia mengakui bahwa pertandingan berjalan sulit dan hasil satu poin cukup bisa diterima. Namun, yang paling menarik perhatian adalah sikapnya yang lunak terhadap keputusan wasit terkait potensi kartu merah.
Pertandingan Sulit yang Berjalan Ketat
Bermain di kandang Almere City, NAC Breda menghadapi perlawanan sengit dari tim tuan rumah. Hoefkens menggambarkan pertandingan ini sebagai laga yang tidak terlalu menarik bagi penonton netral.
“Ini bukan pertandingan yang enak untuk ditonton. Tidak banyak permainan terbuka yang menarik, kedua tim kesulitan menemukan pemain bebas. Akhirnya, pertandingan jadi lebih banyak diisi oleh duel dan bola panjang,” ujar Hoefkens.
Meski begitu, pelatih asal Belgia itu tetap puas dengan satu poin yang didapat timnya. Menurutnya, Almere City adalah tim yang sulit dihadapi, terutama sejak pergantian tahun, di mana mereka sering memberikan perlawanan ketat kepada lawan-lawan mereka.
“Kami sudah memprediksi mereka akan bermain dengan tekanan tinggi, dan mereka melakukannya dengan baik dalam beberapa pekan terakhir. Kami mencoba bermain dengan bola-bola panjang, terkadang berhasil, tetapi ada juga momen di mana strategi ini tidak berjalan sama sekali, terutama di 20 menit pertama babak kedua.”
Hoefkens juga mengakui bahwa dalam beberapa momen, pertandingan lebih terlihat sebagai duel bola-bola panjang yang saling berbalas ketimbang permainan sepak bola yang rapi.
Kontroversi Kartu Merah: Keputusan yang Dipertanyakan
Salah satu momen paling menarik dalam laga ini terjadi menjelang akhir babak pertama. Pemain Almere City, Hamdi Akujobi, melakukan tekel keras terhadap Kamal Sowah, yang membuat Sowah terjatuh kesakitan. Banyak yang mengira wasit akan mengeluarkan kartu merah, tetapi pada akhirnya hanya kartu kuning yang diberikan.
Menanggapi hal ini, Hoefkens bersikap cukup lunak meski tetap menunjukkan ketidakpuasannya.
“Mereka selalu mengatakan dalam sepak bola bahwa semuanya akan seimbang pada akhir musim. Jadi, jika kita melihat ke belakang dalam delapan pertandingan terakhir, mungkin ini bagian dari itu,” ujar Hoefkens dengan nada diplomatis.
Namun, ia tetap menyoroti satu aspek yang menurutnya paling mengganggu dari keputusan ini, yaitu ketidakkonsistenan wasit.
“Bagi saya, yang paling menyebalkan adalah kesewenang-wenangan keputusan ini. Terkadang Anda melihat pelanggaran seperti itu berbuah kartu merah, terkadang tidak. Ini sangat sulit diprediksi. Jika saya melihat tayangan ulang, bisa saja kartu kuning, bisa juga kartu merah, atau bahkan tidak ada hukuman sama sekali. Itu yang membuatnya sulit.”
Fokus pada Pemulihan Fisik untuk Laga Selanjutnya
Dengan jeda internasional yang akan datang, NAC Breda memiliki waktu sekitar 15 hari sebelum pertandingan berikutnya melawan FC Groningen. Hoefkens melihat ini sebagai kesempatan emas untuk memulihkan kondisi fisik para pemainnya.
“Kami akan memanfaatkan waktu istirahat ini dengan baik. Tidak begitu banyak dari sisi mental, tetapi lebih ke persiapan fisik. Kami masih punya beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam aspek ini,” katanya.
Dengan NA