Kondisi Iklim Indonesia 2025: BMKG Paparkan Prediksi dan Risiko Karhutla di Rakor Kemenkopolkam
Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, memaparkan prediksi kondisi iklim Indonesia untuk tahun 2025 dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan pada Kamis (13/3/2025). Rapat tersebut juga menandai peluncuran Desk Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Dwikorita menjelaskan bahwa saat ini fenomena El NiƱo-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) berada dalam fase netral. Namun, ia juga menyoroti adanya potensi peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat tren penurunan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, terutama menjelang musim kemarau.
Menurut prediksi BMKG, meskipun risiko karhutla relatif rendah di sebagian besar wilayah Indonesia antara Maret hingga April 2025, risiko tersebut diperkirakan akan meningkat pada Mei hingga Agustus 2025, khususnya di wilayah Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua bagian selatan.
Data BMKG juga menunjukkan pola sebaran hotspot yang meningkat signifikan pada tahun 2024, dengan puncak terjadinya hotspot pada bulan September. Meskipun jumlah hotspot pada 2024 masih lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seperti 2015, 2019, dan 2023, tren ini tetap menunjukkan bahwa ancaman karhutla tetap tinggi, terutama pada puncak musim kemarau Juni hingga Agustus 2025.
Baca Juga : Sains dan Teknologi: Sebuah Simbiosis yang Membentuk Peradaban Manusia (PDF Download Tersedia)
Menkopolkam Budi Gunawan menegaskan pentingnya langkah antisipatif terhadap karhutla. Ia menyampaikan bahwa kebakaran hutan memiliki dampak yang sangat luas, mulai dari korban jiwa hingga kerugian lingkungan dan dampak geopolitik akibat asap yang dapat merambah lintas negara. Oleh karena itu, pembentukan Desk Koordinasi Penanganan Karhutla diharapkan dapat mencapai zero kebakaran hutan serta meningkatkan sistem mitigasi dan pencegahan.
BMKG juga mengimbau pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah preventif di wilayah-wilayah rawan karhutla, terutama saat puncak musim kemarau. Informasi terkini mengenai potensi karhutla dapat diakses melalui situs resmi BMKG di http://www.bmkg.go.id.
Penulis : Alif Nur Tauhidin