Seorang hakim di Amerika Serikat menegur keras pejabat pemerintahan mantan Presiden Donald Trump setelah terungkap adanya kesalahan deportasi terhadap seorang pria bernama Kilmar Abrego Garcia. Pria tersebut diketahui telah dideportasi ke penjara di El Salvador secara tidak sah dan hingga kini belum berhasil dikembalikan ke Amerika Serikat.

Kasus Kilmar Abrego Garcia yang Mengundang Perhatian Publik

Kasus ini mencuat setelah keluarga Kilmar Abrego Garcia mengajukan tuntutan pada Jumat (4/4/2025), meminta agar Garcia segera dikembalikan ke Amerika Serikat. Garcia adalah salah satu dari ratusan warga Venezuela dan El Salvador yang dideportasi ke Pusat Penahanan untuk Terorisme (Cecot), penjara terbesar di El Salvador, oleh pemerintahan Trump.

Putusan Hakim Paula Xinis dan Teguran Kerasnya

Hakim Distrik AS Paula Xinis, dalam sidang pada Minggu (6/4/2025), menyampaikan pernyataan tegas terkait kasus ini. Ia menyebut bahwa penangkapan Garcia dilakukan tanpa dasar hukum yang sah dan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum di Amerika Serikat. Xinis bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai kesalahan besar yang “mengejutkan hati nurani”.

Ia juga menegaskan bahwa Garcia harus dikembalikan ke AS paling lambat pada Senin malam (7/4/2025), sesuai putusan pengadilan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pemerintah AS Era Trump Alami Kesulitan Mengembalikan Garcia

Namun, pihak pemerintah yang terlibat dalam deportasi mengaku tidak memiliki otoritas yang cukup untuk membebaskan Garcia dari penjara di El Salvador. Alasan ini dijadikan dasar untuk menyampaikan bahwa mereka tidak mampu mengeksekusi perintah pengadilan.

Departemen Kehakiman AS pun telah mengajukan permintaan untuk menggelar sidang banding, dengan harapan dapat menghentikan perintah pengembalian yang dikeluarkan oleh Hakim Xinis.

Baca Juga : Drama Bidaah Tuai Kontroversi: Sosok Walid dan Bahaya Manipulasi Berkedok Agama

Sidang Banding Menjadi Penentu Nasib Garcia

Persidangan banding atas kasus ini dijadwalkan berlangsung pada Minggu (6/4/2025) waktu setempat. Hasil dari sidang ini sangat dinantikan, karena akan menentukan apakah Garcia bisa segera kembali ke Amerika Serikat atau tetap ditahan di El Salvador.

Kontroversi Deportasi Massal di Era Pemerintahan Trump

Garcia merupakan satu dari 238 warga negara Venezuela dan El Salvador yang dideportasi ke Cecot selama masa pemerintahan Trump. Langkah ini mendapat kritik luas dari berbagai kalangan karena dianggap melanggar hak asasi manusia dan prosedur hukum yang berlaku di AS.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya prosedur hukum dalam kebijakan imigrasi, serta tanggung jawab pemerintah dalam memastikan hak setiap individu tetap dilindungi, terutama ketika berkaitan dengan deportasi atau penahanan.

Penulis: Gilang Ramadhan

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *