Hari Kanker Sedunia 2025: Sejarah dan Tema Peringatannya
Setiap tahun pada tanggal 4 Februari, dunia memperingati Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day). Pada tahun 2025, peringatan ini memasuki usia ke-25 sejak pertama kali diperingati pada tahun 2000. Hari Kanker Sedunia diinisiasi oleh Union for International Cancer Control (UICC), organisasi global terbesar dan tertua yang berfokus pada upaya melawan kanker. Peringatan ini pertama kali disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dunia Melawan Kanker untuk Milenium Baru yang diselenggarakan di Paris pada tanggal 4 Februari 2000.
Sejarah Hari Kanker Sedunia
Hari Kanker Sedunia pertama kali diluncurkan dalam Piagam Paris yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker, mempromosikan pencegahan dan pengobatan, serta menggalang dukungan untuk riset kanker di seluruh dunia. UICC berperan penting dalam mendirikan peringatan ini, yang kini menjadi acara global untuk mengajak masyarakat dunia bersama-sama menghadapi tantangan besar terkait penyakit kanker. Organisasi ini didirikan pada tahun 1933 dan berbasis di Jenewa, Swiss, dengan lebih dari 1.120 organisasi anggota yang tersebar di lebih dari 172 negara.
Tema Hari Kanker Sedunia 2025: “United by Unique”
Pada tahun 2025, tema yang diusung oleh Kampanye Hari Kanker Sedunia adalah “United by Unique”. Tema ini menyoroti pentingnya melihat setiap individu yang berjuang melawan kanker secara pribadi, bukan sekadar melihat mereka sebagai pasien atau penyakitnya. Dengan tema ini, kampanye bertujuan untuk menyatukan semua orang untuk memperhatikan pengalaman unik masing-masing penderita kanker dan mendorong tindakan nyata dalam membantu mereka. Kampanye ini juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam inisiatif #UnitedByUnique yang dimulai dengan peningkatan kesadaran dan berlanjut hingga pada pengambilan tindakan yang lebih besar dalam mendukung upaya global melawan kanker.
Hari Kanker Sedunia 2025 merupakan momen penting untuk mempertegas komitmen dunia dalam memerangi kanker dan mendukung para penderita kanker dengan cara yang lebih inklusif dan manusiawi.
Penulis:Gilang Ramadhan