Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim setelah menyelesaikan puasa Ramadan. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadan, lalu melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun.”
Hadits tersebut menunjukkan keutamaan besar dari pelaksanaan puasa enam hari di bulan Syawal. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah puasa ini harus dilakukan secara berturut-turut?
Hukum Puasa Syawal Tidak Berurutan Menurut Ulama
Dalam buku Puasa Bukan Hanya saat Ramadhan karya Ahmad Sarwat, dijelaskan bahwa mayoritas ulama dari kalangan Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah sepakat bahwa puasa Syawal adalah sunnah. Pelaksanaannya pun tidak jauh berbeda dengan puasa sunnah lainnya.
Sementara itu, menurut buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, & Thibbun Nabawi karya Maryam Kinanthi N, puasa Syawal tidak harus dikerjakan secara berturut-turut. Hal ini sesuai dengan fatwa dari Syaikh Ibnu Utsaimin yang termuat dalam kitab Ad Da’wah. Beliau menyatakan bahwa puasa Syawal boleh dilakukan secara terpisah atau berturut-turut. Meskipun demikian, melaksanakan puasa secara berurutan dianggap lebih utama karena menunjukkan sikap menyegerakan dalam melakukan amal baik.
Pendapat Ulama Lain Tentang Fleksibilitas Puasa Syawal
Buku Menjadi Takwa dengan Puasa karya Fajar Jurnianto juga menyebutkan bahwa tidak ada dalil yang mewajibkan pelaksanaan puasa Syawal secara berturut-turut. Artinya, puasa ini boleh dilakukan selang-seling selama masih berada dalam bulan Syawal. Mayoritas ulama pun memperbolehkan hal tersebut.
Baca Juga : Jadwal Lengkap Liga 1 2024/2025 Pekan ke-28: Persaingan Sengit Menuju Puncak Klasemen
Lafal Niat Puasa Syawal
Bagi yang ingin melaksanakan puasa Syawal, penting juga mengetahui niat yang dibaca sebelum berpuasa. Berdasarkan buku Kedahsyatan Puasa karya M. Syukron Maksum, berikut bacaan niat puasa Syawal:
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Artinya:
“Aku niat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunah karena Allah Ta’ala.”
Batas Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal Tahun 2025
Berdasarkan kalender Hijriah Kementerian Agama RI, bulan Syawal 1446 H dimulai pada 31 Maret 2025 dan berakhir pada 28 April 2025. Dengan demikian, umat Islam memiliki waktu hingga Senin, 28 April 2025 untuk menyelesaikan enam hari puasa Syawal, baik secara berurutan maupun terpisah.
Kesimpulan: Boleh Tidak Berurutan, Tapi Berurutan Lebih Baik
Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang penuh keutamaan. Tidak ada kewajiban untuk melakukannya secara berurutan, namun menyegerakan amal baik tetap lebih dianjurkan. Yang terpenting, enam hari puasa tersebut dilakukan selama bulan Syawal.
Penulis: Gilang Ramadhan