Public Article

IHSG Ambruk Terparah Saat Krisis 1998 – Diserang Teroris: Tahun Ini?

Para investor saham merasa kecewa akibat kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun drastis 3,4% ke level 7.059,65 pada Senin (5/8/2024). Penurunan IHSG ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap potensi resesi di Amerika Serikat (AS).

Sejak awal perdagangan, IHSG telah merosot karena kekhawatiran resesi di AS meningkat setelah data ekonomi yang buruk, termasuk sektor tenaga kerja.

baca juga :

Meskipun perekonomian Indonesia pada kuartal II-2024 masih tumbuh lebih dari 5%, IHSG terus memburuk. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2024 tumbuh 5,05% secara tahunan (year-on-year/yoy), sedikit lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal I-2024 yang mencapai 5,11%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menanggapi kondisi ini dengan menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait IHSG, karena pergerakannya yang memang fluktuatif setiap hari.

baca juga :

Terkait potensi resesi di AS, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah terus memantau kondisi yang mungkin terjadi. Namun, ia berharap tingkat suku bunga acuan bisa turun pada Kuartal IV-2024.

Ia juga mengakui bahwa jarak antara tingkat suku bunga dengan inflasi di Indonesia saat ini terlalu jauh. Namun, tingkat suku bunga acuan yang ada diperlukan untuk mencegah aliran modal asing keluar menuju AS.

baca juga :

Meskipun penurunan IHSG kemarin cukup signifikan, ini bukanlah yang terburuk dalam sejarah. Penurunan IHSG sebesar 3,4% tersebut adalah yang terburuk sejak 9 Mei 2022 atau lebih dari dua tahun terakhir. Jika melihat rekam jejak pergerakan IHSG sejak tahun 1990, terdapat 10 hari perdagangan dengan rekor penurunan tertinggi.

penulis : Wiwi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *