politikPolitik Indonesia

Khofifah Bertemu Jokowi, Bahas Dampak Perang Dagang AS: Antisipasi dan Strategi Ekonomi Jawa Timur

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kediaman pribadi Presiden ke-7 RI tersebut di Solo, Selasa (15/4/2025). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka silaturahmi Hari Raya Idul Fitri, sekaligus membahas sejumlah isu strategis nasional dan regional, termasuk salah satunya isu yang sedang hangat: perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap sejumlah negara mitra dagangnya seperti Tiongkok, dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia, khususnya Jawa Timur.

Latar Belakang Pertemuan

Pertemuan antara Khofifah dan Jokowi berlangsung dalam suasana kekeluargaan namun tetap serius. Selain bersilaturahmi, agenda utama yang dibawa Khofifah adalah upaya antisipasi pemerintah provinsi Jawa Timur dalam menghadapi dinamika global, terutama eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang makin meningkat sejak awal 2025.

Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat menerapkan serangkaian tarif baru dan pembatasan ekspor terhadap produk-produk Tiongkok dan negara lainnya yang dianggap merugikan industri domestik AS. Hal ini memicu respons keras dari Tiongkok dan memengaruhi stabilitas ekonomi global, termasuk negara berkembang seperti Indonesia.

Dampak Perang Dagang ke Ekonomi Regional

Dalam pembicaraannya dengan Presiden Jokowi, Khofifah menekankan bahwa Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan kontribusi ekonomi terbesar di Indonesia, turut merasakan efek dari ketegangan perdagangan internasional. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, ekspor provinsi ini ke negara-negara mitra, terutama yang terkait dalam rantai pasok global, mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.

“Kami melihat ada pelemahan volume ekspor, khususnya ke negara-negara yang terkena imbas kebijakan tarif AS. Ini tentu berdampak langsung ke sektor industri dan UMKM di Jatim. Maka kami rasa perlu koordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyusun strategi bersama,” ujar Khofifah.

Ia menyebut sektor seperti otomotif, komponen elektronik, dan pertanian modern berpotensi terdampak karena menurunnya permintaan dari mitra ekspor utama.

Antisipasi dan Kolaborasi Pusat-Daerah

Dalam diskusi tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi langkah cepat Pemprov Jatim yang sigap membaca dampak ekonomi global. Jokowi juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun kebijakan ekonomi yang adaptif.

“Perang dagang ini bukan hanya soal tarif dan ekspor-impor. Tapi efeknya bisa merembet ke stabilitas ekonomi, investasi, dan penciptaan lapangan kerja. Pemerintah pusat akan terus mendorong diversifikasi pasar dan transformasi industri,” ujar Jokowi seperti dikutip dari sumber internal.

Khofifah juga mengusulkan adanya insentif dan perlindungan bagi pelaku industri dan eksportir di daerah agar tetap mampu bersaing di tengah tekanan global.

Kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Akademisi

Khofifah menegaskan bahwa Pemprov Jatim telah menjalin komunikasi erat dengan kalangan pengusaha, akademisi, dan pelaku industri. Sejumlah forum telah digelar bersama Apindo Jatim, Kadin, serta perguruan tinggi untuk menyusun roadmap pemulihan ekonomi dan penguatan daya saing daerah.

“Jika kita hanya fokus pada volume ekspor, kita akan terpukul. Tapi jika kita mulai memperkuat kualitas produk, inovasi teknologi, dan memperluas pasar ekspor non-tradisional seperti Afrika, Timur Tengah, atau Amerika Latin, maka kita bisa keluar dari tekanan global ini dengan lebih kuat,” imbuh Khofifah.

Tanggapan Publik dan Harapan ke Depan

Pertemuan ini mendapat respons positif dari banyak kalangan. Akademisi menilai, langkah Khofifah sebagai gubernur yang membawa isu ekonomi global ke ranah dialog nasional adalah wujud kepemimpinan yang visioner. Publik pun berharap hasil dari pertemuan ini dapat ditindaklanjuti dengan kebijakan konkret di lapangan.

Ke depan, kolaborasi antara pusat dan daerah diharapkan semakin erat, khususnya dalam membangun sistem ekonomi daerah yang tangguh terhadap gejolak global, termasuk perang dagang yang bisa saja berlangsung dalam jangka panjang.

Penutup

Pertemuan antara Khofifah dan Presiden Jokowi menunjukkan pentingnya kepemimpinan daerah dalam merespons isu-isu global. Dampak perang dagang Amerika Serikat tidak hanya dirasakan oleh negara besar, tetapi juga oleh daerah-daerah di Indonesia yang terhubung dalam rantai pasok global. Oleh karena itu, strategi terpadu yang melibatkan semua level pemerintahan menjadi sangat penting untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional.

penulis: niko mayhendra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *