Buttonscarves merupakan salah satu merek hijab terkenal di Indonesia yang sering dikenakan oleh influencer dan selebriti. Kesuksesan brand ini tidak lepas dari peran sang pendiri, Linda Anggrea, yang kini menjabat sebagai CEO Buttonscarves.
Perjalanan Hidup Linda Anggrea
Linda Anggrea lahir di Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, sekitar tahun 1992. Sejak kecil, Linda memiliki karakter kuat dan berjiwa mandiri. Saat orang tuanya ingin memasukkannya ke taman kanak-kanak (TK), ia menolak karena menganggap TK hanya tempat bermain, sementara ia sudah bermain setiap hari dengan teman-temannya.
Akhirnya, ia langsung dimasukkan ke sekolah dasar. Namun, karena dinilai masih terlalu muda dan belum bisa mengikuti aturan, pihak sekolah menyarankan agar Linda bersekolah di tahun berikutnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di Pekanbaru, Linda melanjutkan sekolah menengah atas di Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta. Ia kemudian kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Saat menjalani program magang, ia bertemu dengan seorang pengacara perusahaan yang kemudian menjadi suaminya.
BACA JUGA : Mohamed Salah Menangis Usai Liverpool Tersingkir dari Liga Champions, Peluang Ballon d’Or Menipis
Pengalaman Karier Sebelum Membangun Bisnis
Sebelum mendirikan Buttonscarves, Linda sempat berkarier di berbagai perusahaan ternama. Pada tahun 2013, ia bergabung dengan Bank Indonesia sebagai Research Fellow. Setelah itu, ia sempat bekerja sebagai profesional pengembangan bisnis di CT Corpora sebelum kembali ke Bank Indonesia sebagai Asisten Manajer untuk PCPM Program selama satu tahun.
Meski sudah memiliki pekerjaan yang stabil, Linda memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan mengejar impiannya dalam dunia bisnis.
Awal Mula Berdirinya Buttonscarves
Inspirasi untuk membangun brand hijab datang setelah Linda pulang dari ibadah umrah. Ia ingin memiliki hijab yang nyaman, namun tetap modis dan cocok digunakan dalam berbagai acara formal. Dari ide tersebut, ia mendirikan Buttonscarves pada tahun 2016.
Awalnya, produk hijab Buttonscarves hanya dijual secara online. Namun, tingginya permintaan membuat Linda memutuskan untuk membuka gerai fisik. Kini, Buttonscarves telah berkembang pesat dengan lebih dari 40 toko yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia serta dua toko di Malaysia.
Ekspansi Bisnis Buttonscarves
Tidak hanya hijab, Buttonscarves kini memperluas lini produknya ke pakaian, tas, sepatu, kacamata, hingga kosmetik. Dengan strategi pemasaran berbasis teknologi dan kolaborasi dengan artis serta desainer, omzet bisnis ini diperkirakan telah mencapai angka triliunan rupiah.
Kesuksesan Linda Anggrea dalam membangun Buttonscarves menjadi bukti bahwa tekad dan inovasi yang kuat mampu membawa sebuah brand lokal bersaing di pasar global.
Penulis: Gilang Ramadhan