Pendidikan profesi guru (PPG) merupakan jenjang pendidikan yang wajib ditempuh oleh calon guru agar dapat memperoleh sertifikat pendidik. Sertifikat ini menjadi syarat mutlak untuk dapat mengajar di sekolah formal di Indonesia. Namun, banyak calon guru yang masih bertanya-tanya, “Pendidikan profesi guru berapa lama?” Jawabannya tidak sesederhana itu, karena durasi PPG bergantung pada beberapa faktor, termasuk jalur masuk dan jenis PPG yang diikuti. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai lama waktu pendidikan profesi guru, jenis-jenis PPG, persyaratannya, serta materi pembelajaran yang dipelajari.

Berapa Lama Pendidikan Profesi Guru (PPG)?

Durasi PPG bervariasi tergantung pada beberapa faktor:

  • Jalur Masuk: Ada dua jalur utama masuk PPG, yaitu PPG Prajabatan dan PPG Dalam Jabatan. PPG Prajabatan ditujukan bagi lulusan pendidikan tinggi yang belum pernah mengajar, sementara PPG Dalam Jabatan diperuntukkan bagi guru yang sudah mengajar namun belum memiliki sertifikat pendidik. Durasi keduanya berbeda.
  • Metode Pembelajaran: Beberapa program PPG ditawarkan secara tatap muka (full-time), jarak jauh (online), atau kombinasi keduanya. Program tatap muka umumnya lebih intensif dan memiliki durasi yang lebih singkat daripada program jarak jauh.

PPG Prajabatan:

PPG Prajabatan dirancang bagi lulusan S1 atau D4 kependidikan atau non kependidikan yang ingin menjadi guru. Lama pendidikannya umumnya satu tahun (12 bulan), dengan intensitas pembelajaran yang cukup tinggi. Program ini menekankan pada praktik mengajar di sekolah mitra dan pengembangan kompetensi kepribadian, pedagogik, dan profesional. Setelah menyelesaikan PPG Prajabatan, peserta akan mendapatkan sertifikat pendidik dan siap mengajar di sekolah formal.

PPG Dalam Jabatan:

PPG Dalam Jabatan diikuti oleh guru yang sudah mengajar namun belum memiliki sertifikat pendidik. Durasi PPG Dalam Jabatan lebih fleksibel dibandingkan PPG Prajabatan. Lama pendidikannya bisa bervariasi, mulai dari 6 bulan hingga 1 tahun atau lebih, tergantung pada program dan kebijakan lembaga penyelenggara. Program ini biasanya diselenggarakan secara daring atau kombinasi daring dan tatap muka, sehingga lebih mengakomodasi kesibukan guru yang sudah mengajar.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lama PPG Dalam Jabatan:

  • Beban Kerja: Guru yang memiliki beban kerja tinggi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan program PPG.
  • Metode Pembelajaran: Program daring cenderung membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan program tatap muka.
  • Kebijakan Lembaga Penyelenggara: Setiap lembaga penyelenggara PPG memiliki kebijakan sendiri mengenai durasi program.

Jenis-jenis PPG Berdasarkan Program Studi:

PPG tidak hanya berbeda dalam durasi dan jalur masuk, tetapi juga dalam program studi yang ditawarkan. Program studi PPG disesuaikan dengan kebutuhan guru di berbagai jenjang pendidikan dan bidang studi, antara lain:

  • PPG PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini): Memfokuskan pada pengembangan kompetensi mengajar anak usia dini, termasuk memahami perkembangan anak, metode pembelajaran yang efektif, dan pengelolaan kelas.
  • PPG SD (Sekolah Dasar): Membekali calon guru SD dengan kompetensi mengajar di semua mata pelajaran di jenjang SD.
  • PPG SMP (Sekolah Menengah Pertama): Berfokus pada kompetensi mengajar mata pelajaran tertentu di jenjang SMP.
  • PPG SMA (Sekolah Menengah Atas): Sama seperti PPG SMP, berfokus pada kompetensi mengajar mata pelajaran tertentu di jenjang SMA.
  • PPG SMK (Sekolah Menengah Kejuruan): Membekali calon guru SMK dengan kompetensi mengajar mata pelajaran kejuruan sesuai bidang keahliannya.
  • PPG Khusus (Bahasa, Seni, Olahraga, dll.): PPG khusus ini difokuskan pada pengembangan kompetensi di bidang studi tertentu, seperti Bahasa Inggris, Seni Musik, Olahraga, dan lain-lain.

Materi Pembelajaran dalam PPG:

Materi pembelajaran PPG terbagi menjadi beberapa komponen utama:

  • Kompetensi Pedagogik: Meliputi strategi pembelajaran, pengelolaan kelas, asesmen pembelajaran, pengembangan kurikulum, dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
  • Kompetensi Kepribadian: Berfokus pada pengembangan karakter guru yang profesional, berintegritas, dan mampu menjadi teladan bagi siswa. Ini mencakup etika profesi, kepemimpinan, dan pengembangan diri.
  • Kompetensi Profesional: Mencakup penguasaan materi pembelajaran sesuai bidang studi yang diajarkan, pengembangan bahan ajar, dan kemampuan untuk terus belajar dan berinovasi.
  • Kompetensi Sosial: Meliputi kemampuan berkolaborasi dengan rekan sejawat, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar.

Persyaratan PPG:

Persyaratan PPG berbeda antara PPG Prajabatan dan PPG Dalam Jabatan. Secara umum, persyaratan meliputi:

  • PPG Prajabatan: Lulusan S1 atau D4 kependidikan atau non kependidikan, memenuhi persyaratan akademik tertentu, dan lulus seleksi.
  • PPG Dalam Jabatan: Guru yang sudah mengajar, memiliki masa kerja minimal tertentu, memiliki ijazah S1 atau D4 kependidikan, dan lulus seleksi.

Kesimpulan:

Lama waktu pendidikan profesi guru (PPG) tidak seragam. PPG Prajabatan umumnya berlangsung selama satu tahun, sedangkan PPG Dalam Jabatan lebih fleksibel, mulai dari 6 bulan hingga lebih dari satu tahun. Durasi ini dipengaruhi oleh jalur masuk, metode pembelajaran, dan kebijakan lembaga penyelenggara. PPG bertujuan untuk membekali calon guru dengan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial yang diperlukan untuk menjadi guru yang profesional dan berkualitas. Bagi calon guru, memahami perbedaan durasi dan persyaratan PPG sangat penting dalam merencanakan dan mempersiapkan diri untuk mengikuti program ini. Pastikan untuk selalu mengecek informasi terbaru mengenai PPG dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan lembaga penyelenggara PPG yang terakreditasi. Dengan memahami detail mengenai PPG, calon guru dapat memilih jalur dan program yang sesuai dengan kondisi dan aspirasinya, sehingga dapat meraih cita-cita sebagai pendidik yang handal dan berkualitas.

Baca juga : Persib Bandung Unggul Jauh, Persebaya, Persija, dan Dewa United Realistis Kejar Posisi Runner-up

penulis : kasih nur riski

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *