Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir setelah sebelumnya sempat melemah ke rekor terendah. Pada Rabu, 9 April 2025, rupiah sempat menyentuh level Rp16.970 per dolar AS, namun kemudian menguat kembali ke kisaran Rp16.760–Rp16.790 per dolar AS .
Faktor-Faktor Penguatan Rupiah
Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- Intervensi Bank Indonesia (BI): BI melakukan intervensi di pasar spot, pasar non-deliverable forward domestik, dan pasar obligasi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
- Kepercayaan Investor: Meskipun terjadi tekanan eksternal, investor tetap menunjukkan kepercayaan terhadap pasar obligasi Indonesia, yang membantu menstabilkan nilai tukar.
- Kebijakan Suku Bunga: BI mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% untuk menjaga stabilitas rupiah dan mengendalikan inflasi.
- Respon terhadap Tarif AS: Pemerintah Indonesia memilih untuk tidak melakukan pembalasan terhadap tarif baru AS, melainkan berencana untuk bernegosiasi guna mengurangi dampak negatif terhadap ekonomi domestik.
Dampak terhadap Ekonomi
Penguatan rupiah memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, antara lain:
- Menurunkan Biaya Impor: Nilai tukar yang lebih kuat membuat barang impor menjadi lebih murah, yang dapat menurunkan biaya produksi bagi perusahaan.
- Menekan Inflasi: Dengan biaya impor yang lebih rendah, tekanan inflasi dapat berkurang, menjaga daya beli masyarakat.
- Meningkatkan Kepercayaan Pasar: Stabilitas nilai tukar meningkatkan kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia.
Namun, penguatan rupiah juga dapat berdampak negatif terhadap sektor ekspor, karena barang ekspor menjadi lebih mahal di pasar internasional, yang dapat menurunkan daya saing produk Indonesia.
Kesimpulan
Penguatan rupiah terhadap dolar AS menunjukkan respons positif dari pasar terhadap kebijakan dan intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan pemerintah. Meskipun tantangan eksternal masih ada, langkah-langkah yang diambil diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah ke depan.
penulis:niko mayhendra