Nsionalisme Ekonomi dan Proteksionisme
Trump dikenal dengan kebijakan “America First” yang menekankan kepentingan nasional di atas kerja sama internasional. Kebijakan ini tercermin dalam berbagai tindakan, seperti:
- Penarikan Amerika Serikat dari Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).
- Renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) menjadi Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA).
- Pengenaan tarif impor terhadap berbagai negara, termasuk sekutu tradisional, dengan alasan melindungi industri domestik.
Kebijakan proteksionisme ini berdampak pada ekonomi global, termasuk Indonesia, yang mengalami penurunan ekspor ke AS akibat tarif impor yang lebih tinggi. kompas.id
Pendekatan Unilateral dalam Kebijakan Luar Negeri
Dalam kebijakan luar negerinya, Trump menunjukkan kecenderungan untuk bertindak secara unilateral, seperti:
- Penarikan diri dari perjanjian internasional dan lembaga multilateral.
- Pendekatan keras terhadap Iran, termasuk pengenaan sanksi dan ancaman aksi militer jika negosiasi nuklir gagal.
- Usulan kontroversial untuk mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi penduduk Palestina, yang mendapat kritik luas dari komunitas internasional. Wikipedia
Kesimpulan
Meskipun tidak ada bukti bahwa Trump secara eksplisit menghidupkan “neoparalisme,” kebijakan dan retorikanya menunjukkan kecenderungan nasionalistik dan proteksionis yang menolak kerja sama internasional dan tatanan global liberal. Pendekatan ini telah memengaruhi dinamika politik global dan memicu perdebatan tentang peran Amerika Serikat di dunia.
penulis: niko mayhendra