6 Alasan Resign yang Masuk Akal untuk Berhenti Bekerja – Blog Teknokrat
6 Alasan Resign yang Masuk Akal untuk Berhenti Bekerja

6 Alasan Resign yang Masuk Akal untuk Berhenti Bekerja

Pengantar
Resignation atau pengunduran diri menjadi langkah yang diambil seseorang ketika mereka merasa tidak lagi nyaman atau memiliki alasan lain untuk meninggalkan pekerjaan. Proses resign juga melibatkan penyampaian alasan yang masuk akal, terutama saat menjalani wawancara kerja di tempat baru. Artikel ini akan membahas enam alasan resign yang masuk akal.

Pengertian Resign
Resign, dalam Bahasa Indonesia, mengacu pada tindakan mengundurkan diri dari pekerjaan atau menyerah. Tindakan ini dapat dilakukan oleh karyawan dari berbagai tingkatan, termasuk para atasan perusahaan. Alasan resign bervariasi, baik dari faktor internal maupun eksternal, yang mendorong seseorang untuk mengambil keputusan tersebut.

Baca Juga : Pengertian Dan Jenis-Jenis Ungkapan “See You”

Faktor-faktor Pendukung Alasan Resign
Beberapa faktor yang mendukung pengambilan keputusan resign berasal dari dalam diri seseorang maupun lingkungan kerja. Faktor internal meliputi rasa jenuh, ketidakcocokan dengan tugas atau pendidikan, serta gaji yang dianggap tidak memadai. Di sisi lain, faktor eksternal dapat mencakup konflik internal, perubahan tempat tinggal, atau kendala seperti larangan dari pihak lain.

Alasan Resign yang Masuk Akal

  1. Pekerjaan Tidak Sesuai dengan Kontrak Kerja Awal
    Pekerjaan yang melampaui kontrak kerja awal dapat menjadi alasan resign yang masuk akal. Karyawan dapat merasa bahwa beban kerja mereka tidak sesuai dengan yang telah disepakati dalam kontrak, dan kompensasi yang diterima tidak sebanding.
  2. Ingin Meneruskan Pendidikan
    Salah satu alasan resign yang masuk akal adalah keinginan untuk melanjutkan pendidikan. Memperoleh gelar pendidikan yang lebih tinggi seringkali dianggap sebagai langkah positif untuk mencapai karier yang lebih baik.
  3. Kemajuan Karir yang Tidak Tentu
    Setelah bekerja dalam jangka waktu yang lama, alasan resign dapat berkaitan dengan ketidakpastian dalam kemajuan karier. Jika perusahaan tidak memberikan kepastian atau kelayakan jabatan yang dijanjikan, ini dapat menjadi alasan yang masuk akal.
  4. Mendirikan Usaha Sendiri (Wiraswasta)
    Alasan kuat untuk berhenti bekerja adalah keinginan untuk mendirikan atau mengembangkan usaha sendiri. Ini dapat terjadi setelah merasa memiliki modal dan pengalaman yang cukup, dan seseorang ingin fokus pada usaha pribadi.
  5. Berpindah Tempat Tinggal
    Alasan resign yang sering diterima adalah relokasi atau berpindah tempat tinggal. Jarak antara tempat kerja dan tempat tinggal dapat menjadi faktor penting, terutama jika jaraknya jauh dan memerlukan biaya transportasi yang tinggi.
  6. Memiliki dan Mengasuh Anak
    Alasan resign umumnya digunakan oleh perempuan yang baru menikah. Beberapa memilih untuk fokus pada anak-anak mereka tanpa menitipkannya kepada pengasuh bayi. Meskipun sementara, ini dapat menjadi keputusan masuk akal seiring dengan pertumbuhan anak.

Langkah-langkah Mengajukan Pengunduran Diri

  1. Bicarakan Langsung dengan Atasan
    Penting untuk berbicara langsung dengan atasan mengenai keputusan pengunduran diri. Hindari penyebaran gosip di kantor sebelum memberi tahu atasan.
  2. Informasikan Diri Jauh Hari
    Hindari memberikan alasan resign mendadak dan berikan pemberitahuan jauh hari, setidaknya satu bulan sebelum hari terakhir bekerja. Ini memungkinkan waktu untuk transisi pekerjaan dengan orang yang akan menggantikan.
  3. Tetap Bekerja Sebaik Mungkin
    Meskipun sudah mengundurkan diri, tetaplah bekerja dengan baik. Selesaikan pekerjaan dengan baik sebelum hari terakhir untuk meninggalkan kesan positif.

Baca Juga : Universitas Teknokrat Indonesia Campus Expo di SMAN 3 Metro

  1. Jaga Ucapan
    Hindari mengucapkan hal-hal negatif mengenai atasan atau rekan kerja, baik secara langsung maupun di media sosial. Ini dapat memengaruhi reputasi Anda di masa depan.
  2. Kembalikan Seluruh Properti Kantor
    Pastikan untuk mengembalikan semua properti kantor, seperti laptop atau barang lain yang mungkin Anda gunakan selama bekerja.

    penulis : udy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *