Rabun dekat atau hyperopia adalah salah satu gangguan penglihatan yang umum terjadi pada berbagai usia, terutama pada orang dewasa. Kondisi ini menyebabkan penderitanya kesulitan untuk melihat objek dengan jelas pada jarak dekat, sementara penglihatan jarak jauh tetap baik.

Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu rabun dekat, penyebabnya, gejalanya, dan cara mengatasinya. Dengan pemahaman yang baik, Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah gangguan penglihatan lebih lanjut.

Apa Itu Rabun Dekat?

Rabun dekat adalah kelainan refraksi pada mata di mana cahaya yang masuk tidak terfokus tepat pada retina, melainkan di belakangnya. Hal ini membuat objek yang berada dekat terlihat buram, sedangkan objek yang jauh biasanya terlihat jelas.

Gangguan ini bisa bersifat bawaan sejak lahir atau berkembang seiring bertambahnya usia. Rabun dekat berbeda dengan presbiopia (mata tua), yang biasanya dialami oleh orang di atas usia 40 tahun.

Baca Juga : Calon Mahasiswa Wajib Tahu! Kenali Apa itu Fakultas di Perguruan Tinggi, Jurusan Kuliah, dan Prodi yang Tersedia

Gejala Rabun Dekat

Rabun dekat sering kali terdeteksi dari kebiasaan atau keluhan tertentu. Berikut adalah beberapa gejala umum yang perlu Anda waspadai:

  1. Kesulitan Melihat Objek Dekat
    Membaca buku, melihat layar ponsel, atau menjahit sering kali menjadi tantangan karena objek terlihat buram.
  2. Mata Cepat Lelah
    Ketika mencoba fokus pada objek dekat, mata mungkin merasa tegang atau lelah.
  3. Sakit Kepala
    Mata yang terus-menerus berusaha untuk fokus dapat memicu sakit kepala, terutama setelah melakukan aktivitas jarak dekat dalam waktu lama.
  4. Menyipitkan Mata
    Penderita sering menyipitkan mata untuk mencoba melihat lebih jelas.
  5. Menghindari Aktivitas Jarak Dekat
    Banyak penderita rabun dekat yang cenderung enggan membaca atau melakukan pekerjaan yang memerlukan fokus dekat karena ketidaknyamanan.

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala ini, penting untuk memeriksakan diri ke dokter mata untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Penyebab Rabun Dekat

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan rabun dekat, di antaranya:

  1. Bentuk Bola Mata yang Tidak Normal
    Rabun dekat biasanya terjadi ketika bola mata terlalu pendek, sehingga cahaya yang masuk tidak bisa difokuskan tepat pada retina.
  2. Faktor Genetik
    Rabun dekat cenderung diwariskan dalam keluarga. Jika salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki kondisi ini, kemungkinan Anda juga bisa mengalaminya.
  3. Kelainan pada Kornea atau Lensa Mata
    Jika kornea atau lensa mata tidak melengkung dengan benar, kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya pada retina menjadi terganggu.
  4. Faktor Usia
    Meskipun rabun dekat bukan bagian dari proses penuaan alami, perubahan pada mata seiring bertambahnya usia dapat memengaruhi kemampuan mata untuk melihat jarak dekat.

Diagnosis Rabun Dekat

Untuk memastikan apakah Anda mengalami rabun dekat, dokter mata akan melakukan beberapa tes berikut:

  1. Tes Ketajaman Visual (Visual Acuity Test)
    Tes ini menggunakan bagan huruf atau simbol untuk menentukan seberapa jelas penglihatan Anda.
  2. Tes Refraksi
    Dokter akan menggunakan lensa khusus untuk mengukur kekuatan koreksi yang dibutuhkan oleh mata Anda.
  3. Pemeriksaan Fisik Mata
    Dokter mungkin memeriksa bagian-bagian mata menggunakan alat seperti lampu celah untuk memastikan tidak ada masalah lain.

Cara Mengatasi Rabun Dekat

Rabun dekat dapat dikelola dengan berbagai cara, tergantung pada tingkat keparahan dan kebutuhan Anda. Berikut adalah beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan:

1. Menggunakan Kacamata atau Lensa Kontak

  • Kacamata: Merupakan solusi paling umum dan praktis untuk memperbaiki rabun dekat.
  • Lensa Kontak: Alternatif yang lebih estetis bagi mereka yang tidak ingin memakai kacamata.

2. Operasi Mata Laser

Prosedur seperti LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) dapat mengubah bentuk kornea sehingga cahaya bisa difokuskan langsung pada retina.

3. Orthokeratology (Ortho-K)

Metode ini menggunakan lensa kontak khusus yang dipakai saat tidur untuk membentuk kembali kornea secara sementara.

4. Latihan Mata

Beberapa latihan mata dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan fokus, meskipun efeknya mungkin terbatas pada kasus ringan.

5. Implan Lensa Mata

Pada kasus tertentu, dokter mungkin merekomendasikan implan lensa intraokular untuk menggantikan lensa alami mata yang bermasalah.

Tips Mencegah Rabun Dekat

Meskipun tidak semua kasus rabun dekat bisa dicegah, Anda dapat mengurangi risiko dan menjaga kesehatan mata dengan langkah-langkah berikut:

  1. Lindungi Mata dari Cahaya Terlalu Terang
    Gunakan kacamata hitam atau pelindung lainnya saat berada di bawah sinar matahari langsung.
  2. Istirahatkan Mata Secara Berkala
    Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, istirahatkan mata dengan melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
  3. Konsumsi Makanan Kaya Nutrisi untuk Mata
    Makanan yang mengandung vitamin A, C, E, dan omega-3, seperti wortel, jeruk, dan ikan, dapat membantu menjaga kesehatan mata.
  4. Hindari Kebiasaan Buruk
    Jangan membaca di tempat dengan pencahayaan redup atau menggunakan gadget terlalu lama tanpa istirahat.
  5. Rutin Periksa Mata
    Lakukan pemeriksaan mata setiap tahun untuk mendeteksi gangguan penglihatan sejak dini.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami salah satu gejala rabun dekat yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sering sakit kepala atau kesulitan melihat jarak dekat, segera konsultasikan dengan dokter mata. Pemeriksaan dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan Anda mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga : Jurusan dengan Nilai UTBK dan Keketatan Tertinggi di Tahun 2020

Kesimpulan

Jadi, apa itu rabun dekat? Rabun dekat adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan kesulitan melihat objek pada jarak dekat. Penyebabnya bervariasi, mulai dari faktor genetik hingga bentuk bola mata yang tidak normal.

Dengan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai, rabun dekat dapat dikelola sehingga tidak mengganggu kualitas hidup Anda. Jaga kesehatan mata Anda dengan pola hidup sehat, periksa mata secara rutin, dan gunakan alat bantu penglihatan jika diperlukan.

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda lebih memahami tentang rabun dekat!

Penulis : Naisyla M.R

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *