Artikel tersebut memberikan gambaran yang baik tentang perbedaan antara perangkat lunak open source dan closed source, serta membahas kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis perangkat lunak tersebut. Namun, ada beberapa poin yang dapat diperjelas dan ditambahkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik:
baca juga : Siapkan Kariermu jadi Developer Profesional bersama Dicoding dan Kampus Merdeka
- Open Source:
- Lebih terjangkau atau bahkan gratis, memungkinkan akses untuk berbagai kalangan tanpa biaya yang signifikan.
- Fleksibilitas dalam modifikasi dan pengembangan karena kode sumber terbuka untuk pengguna.
- Potensi untuk menghasilkan versi perangkat lunak yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna atau komunitas tertentu.
- Dukungan komunitas yang luas, meskipun mungkin tidak sekuat dukungan dari pengembang tertentu.
- Risiko keamanan yang lebih tinggi karena kode sumber terbuka dan dapat dimodifikasi oleh siapa saja.
- Closed Source:
- Biasanya berbayar, namun seringkali disertai dengan dukungan penuh dari pengembang, termasuk update dan perbaikan bug secara teratur.
- Lebih mudah digunakan oleh pengguna awam karena umumnya disertai dengan panduan penggunaan yang lebih baik.
- Keamanan lebih terjamin karena kode sumber tidak terbuka untuk publik, sehingga lebih sulit untuk dimodifikasi oleh pihak yang tidak sah.
- Tergantung pada pengembang untuk memperbaiki masalah dan menyediakan dukungan teknis.
Tambahan informasi tentang lisensi perangkat lunak open source dan berbagai jenis lisensi yang dapat digunakan, serta contoh-contoh perangkat lunak open source yang populer, juga akan menjadi nilai tambah bagi pembaca yang ingin mendalami topik ini lebih lanjut.
baca juga : Apa itu Multitasking? Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
Secara keseluruhan, artikel tersebut memberikan gambaran yang baik tentang perbedaan dan karakteristik masing-masing jenis perangkat lunak, serta membantu pembaca memahami kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis tersebut.
penulis : Adi Pratama
