Cerita Akhirwan Novendi merupakan inspirasi bagi banyak orang yang merasa sudah berkepala tiga namun ingin mengubah arah karir mereka menjadi seorang programmer. Berikut adalah poin-poin penting yang bisa dipetik dari ceritanya:
Baca juga : Banting Setir Raih Karir Programmer saat Kepala 3: Terlambat?
- Gigih dan Determinasi: Akhirwan menunjukkan keteguhan hati dan tekad yang kuat untuk mengejar cita-citanya. Meskipun mengalami kendala finansial, dia tetap gigih bekerja selama lima tahun untuk menabung biaya kuliah.
- Pembelajaran Mandiri dan Dicoding: Akhirwan membuktikan bahwa dengan semangat belajar mandiri dan memanfaatkan platform pembelajaran seperti Dicoding, siapa pun dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka.
- Keluar dari Zona Nyaman: Meskipun telah bekerja sebagai IT Support selama delapan tahun dan bisa dianggap mapan, Akhirwan memilih untuk keluar dari zona nyamannya dan mengejar karir sebagai programmer. Keputusan ini menunjukkan keberaniannya untuk berubah dan tumbuh.
- Pilihan yang Disesuaikan dengan Minat: Dia memilih untuk menjadi seorang programmer karena merasa tertarik dan menemukan kesenangan dalam bidang tersebut. Kepentingan pribadi dan minatnya dalam pemrograman menjadi faktor kunci dalam mengambil keputusan karir.
- Spesialisasi dan Pengembangan Keterampilan: Akhirwan memilih untuk fokus sebagai Back-End Developer dan terus mengembangkan keterampilannya dalam teknologi terkini, seperti Azure Cloud. Dia menyadari pentingnya memiliki keahlian yang relevan dengan permintaan pasar.
- Pesan Motivasi: Cerita Akhirwan mengajarkan kita untuk tidak pernah merasa terlambat untuk memulai sesuatu yang baru, bahkan saat sudah berkepala tiga. Semangat belajar dan kesediaan untuk beradaptasi dengan perubahan adalah kunci kesuksesan dalam dunia teknologi.
Baca juga : Banting Setir Raih Karir Programmer saat Kepala 3: Terlambat?
Dengan semangat dan ketekunan seperti Akhirwan Novendi, siapa pun dapat mencapai impian mereka, terlepas dari usia atau latar belakang mereka.
Penulis : Yogi Hidayat
