Masyarakat Indonesia kini dihadapkan dengan ancaman potensi gempa megathrust, yang meskipun tidak diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat, tetap perlu diwaspadai. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan tentang potensi gempa besar ini, terutama di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, yang dikenal sebagai zona kekosongan gempa (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengingatkan bahwa seismic gap ini dapat memicu gempa signifikan kapan saja, seperti yang dikutip dari detikNews pada Kamis (15/8/2024).
Dampak dari gempa dapat mencakup kerusakan pada bangunan, seperti retak, rusak, atau bahkan roboh, yang tentunya dapat membahayakan penghuni dan orang di sekitarnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membangun struktur bangunan rumah yang tahan gempa.
baca juga: Jokowi Berikan Gelar Tanda Kehormatan untuk 64 Tokoh, Ada Prabowo, Airlangga hingga Surya Paloh
Langkah pertama adalah membangun fondasi yang kuat, mengingat bahwa saat terjadi gempa, rumah akan menanggung beban vertikal dan horizontal.
Menurut CEO SobatBangun, Taufiq Hidayat, fondasi berfungsi untuk menahan beban rumah dengan cara mendistribusikan beban ke tanah dasar agar tidak amblas. Tipe fondasi yang dipilih bergantung pada berat bangunan dan kondisi tanah.
Fondasi batu kali dapat digunakan jika tanah cukup keras, tetapi jika tanah tidak cukup keras dan beban bangunan berat, seperti pada bangunan berlantai dua dengan atap beton, fondasi telapak beton atau fondasi cakar ayam lebih disarankan.
Taufiq Hidayat juga menyarankan untuk melakukan perhitungan data kondisi tanah untuk memastikan kekuatan tanah menahan beban bangunan.
Tes sondir dapat digunakan untuk mengukur daya dukung tanah, dan desain fondasi perlu disesuaikan dengan hasil perhitungan tersebut. Jika diperlukan, fondasi dalam seperti tiang pancang atau tiang bor dapat digunakan untuk menambah kekuatan fondasi.
Panggah Nuzhul Rizki, profesional kontraktor dari PT Gaharu Kontruksindo Utama, menambahkan bahwa jenis fondasi harus disesuaikan dengan kondisi tanah. Investigasi tanah atau soil investigation sangat penting untuk menentukan jenis fondasi yang tepat.
Biasanya, fondasi tapak atau fondasi cakar ayam digunakan untuk rumah, namun tiang pancang atau strauss pile juga bisa menjadi pilihan jika tanah keras diperlukan di kedalaman yang lebih dalam.
penulis: winda ani sailyna