In Memoriam: Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-9 RI yang Menginspirasi
Pagi ini, Indonesia kehilangan salah satu tokoh penting dalam panggung politiknya. Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia, meninggal dunia meninggalkan kesan mendalam bagi partai dan bangsa. Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang di dalamnya beliau berkiprah sebagai salah satu pilar utama, sangat merasakan kehilangan tersebut. Dalam suatu pernyataan yang diucapkan oleh Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek, beliau menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Hamzah Haz, menggambarkan sosoknya sebagai panutan dan tokoh yang tak tergantikan dalam PPP.
Profil Singkat Hamzah Haz
Hamzah Haz dilahirkan di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940. Sejak usia muda, beliau telah menunjukkan ketertarikan besar dalam kegiatan organisasi, dimulai dari SMP hingga kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. Karir politiknya dimulai ketika beliau terlibat aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa, termasuk Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, yang beliau dirikan dan pimpin sebagai ketua. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Hamzah Haz terjun ke dunia politik secara lebih serius, mewakili NU dan kemudian bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di mana beliau memainkan peran penting sebagai pengurus hingga menjadi Ketua Umum.
Kontribusi Politik dan Kepemimpinan
Hamzah Haz dikenal dengan karir politiknya yang cemerlang. Beliau terpilih sebagai anggota DPR mewakili PPP, kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di era Presiden BJ Habibie. Puncak karir politiknya tercapai ketika beliau terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-9 pada 26 Juli 2001, menunjukkan kepercayaan yang besar dari masyarakat dan partainya terhadap kapasitas kepemimpinannya.
Kehilangan Bagi PPP dan Bangsa
Kepergian Hamzah Haz meninggalkan kekosongan yang sulit diisi, baik di dalam PPP maupun di panggung politik nasional. Beliau tidak hanya dihormati karena dedikasi dan komitmen politiknya, tetapi juga sebagai figur yang mampu memimpin dengan integritas dan visi yang jelas. Partai dan para pengikutnya merasakan betapa besar pengaruh beliau dalam membangun dan mengarahkan arah perjuangan politik PPP.
Baca juga : Drama Tujuh Gol: Manchester City Kalah Tipis dari Celtic di Awal Tur Pramusim
Warisan dan Pemikiran Politik
Di luar kehidupan politik formal, Hamzah Haz juga dikenal karena pemikiran dan pandangan politiknya yang terbuka serta kontribusinya terhadap pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan rakyat. Sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan, beliau telah berusaha keras untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, mencerminkan perhatiannya yang mendalam terhadap isu-isu sosial.
Pengabdian pada PPP
Sebagai salah satu kader terkemuka PPP, Hamzah Haz tidak hanya dikenal sebagai pemimpin tetapi juga sebagai sosok yang peduli dan berdedikasi tinggi terhadap kemajuan partai dan ideologi yang diusungnya. Pengalamannya dalam berbagai jabatan dan peran di PPP telah memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam pembentukan arah dan tujuan partai.
Kenangan dan Pesan Terakhir
Pesan dan kenangan Hamzah Haz akan terus dikenang, tidak hanya oleh PPP tetapi oleh seluruh masyarakat Indonesia yang telah merasakan dampak positif dari kepemimpinannya. Doa-doa yang mengiringi kepergiannya menunjukkan penghargaan dan rasa hormat yang mendalam terhadap sosok yang telah berjuang dengan penuh dedikasi untuk bangsa dan negara.
Kesimpulan
Kepergian Hamzah Haz adalah kehilangan yang besar bagi Indonesia. Di balik sosoknya yang teguh dan berwibawa, terdapat cerita panjang tentang pengabdian dan pengorbanan untuk masyarakat dan negara. Semangatnya dalam memajukan bangsa akan terus diingat dan menjadi inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya dalam berjuang untuk keadilan, kesejahteraan, dan persatuan bangsa.
Dengan demikianlah, kita merayakan hidup dan memperingati kepergian seorang tokoh besar, Hamzah Haz, yang telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah politik Indonesia.
Penulis : Keisya