Sal Priadi merespons kepopuleran lagu terbarunya, “Gala Bunga Matahari,” yang viral di media sosial sebagai backsound cerita sedih warganet yang kehilangan orang terkasih. Lagu ini mengisahkan tentang kehilangan dan kerinduan pada orang yang telah berpulang. Sal Priadi mengaku sering menangis saat membaca cerita-cerita sedih yang dibagikan warganet mengenai lagu tersebut.
“Gila sih, gue dari awal-awal ketika teman-teman mulai menceritakan pengalaman mereka itu gue tiap hari nangis. Gue bahkan seminggu lebih nangis,” ujar Sal Priadi di Senayan, Jakarta, pada Kamis (8/8/2024).
baca juga :
Sal Priadi bahkan sampai memutuskan untuk berhenti membaca dan merespons cerita-cerita sedih yang di-tag untuknya. Meskipun awalnya ia selalu mengucapkan terima kasih kepada pendengar “Gala Bunga Matahari” dan memberikan semangat, ia merasa tidak kuat membaca cerita-cerita tersebut.
“Sampai akhirnya gue memutuskan untuk berhenti membaca cerita-cerita dari mereka dan berhenti merespons. Karena dari awal gue selalu bilang ‘terima kasih banyak sudah mendengarkan, turut berduka,’” jelas Sal. “Tapi bayangkan aja, di satu hari yang cerah, tiba-tiba ada seseorang bercerita dan gue turut bersedih atas itu,” tambahnya. Sal juga mengakui bahwa ia memiliki pengalaman serupa dengan mereka yang bercerita tentang kehilangan orang terkasih.
baca juga :
Di sisi lain, Sal merasa bahagia karena lagu “Gala Bunga Matahari” ternyata menjadi sumber kekuatan bagi pendengarnya untuk menjalani hidup dengan lebih baik. “Yang bikin gue senang adalah cerita-cerita tentang tempat makam yang dihiasi bunga matahari. Banyak teman-teman yang lama tidak mengunjungi makam orangtuanya, kemudian mereka datang hanya untuk berdoa. Itu semua berdasarkan lagu ini,” ungkap Sal Priadi.
Lagu “Gala Bunga Matahari” termasuk dalam album kedua Sal yang berjudul MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISK. Video musik untuk lagu ini dirilis di kanal YouTube Sal Priadi pada Kamis, 8 Agustus 2024. Sal Priadi juga akan memulai konser tur “SAL PRIADI TUR ZUZUZAZA 2024” di enam kota di Indonesia dan Malaysia mulai dari 28 Agustus hingga 13 Oktober 2024.
Penulis : Dwi Safitri