Lambang Garuda Pancasila merupakan simbol penting bagi identitas bangsa Indonesia, yang kaya akan makna filosofis dan nilai-nilai mitologis. Sebagai elemen integral budaya nasional, lambang ini memiliki sejarah pengembangan yang panjang dan kompleks, melibatkan berbagai tokoh yang berperan dalam perancangannya.
Baca juga : Contoh Adab Kesopanan dalam Kehidupan Sehari-hari
Asal Usul Garuda Pancasila hingga Menjadi Lambang Kebanggaan Bangsa
Sejarah lambang Garuda Pancasila dimulai pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Saat itu, semangat persatuan dan kemerdekaan menggema di seluruh nusantara. Dalam upaya membangun identitas nasional, muncul kebutuhan akan sebuah lambang negara yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan cita-cita bangsa.
Pada tanggal 10 Januari 1950, dibentuklah Panitia Lambang Negara dengan tugas merancang lambang negara. Salah satu tokoh penting di balik panitia ini adalah Sultan Hamid II, seorang seniman dan budayawan asal Pontianak. Bersama dengan tokoh-tokoh nasional lainnya seperti Mohammad Yamin dan Ki Hajar Dewantara, Sultan Hamid II berkontribusi dalam merancang lambang negara yang ideal.
Sultan Hamid II menggambarkan ide-idenya dalam bentuk sketsa, menampilkan burung garuda yang gagah perkasa dengan perisai di dadanya. Lambang ini terinspirasi oleh kisah Garuda dalam mitologi Hindu, yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan kebesaran.
Sketsa awal Garuda Pancasila ini kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, yang menambahkan beberapa elemen penting seperti cakar yang mencengkeram pita bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” dan bintang emas di puncaknya. Sentuhan akhir ini semakin memperkuat makna lambang negara, yang melambangkan persatuan dalam keberagaman dan cita-cita bangsa yang luhur.
Pada tanggal 11 Februari 1950, lambang Garuda Pancasila secara resmi disahkan oleh Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejak saat itu, lambang ini telah menjadi identitas resmi bangsa Indonesia, dikibarkan dengan megah di berbagai instansi pemerintah, dokumen resmi, dan simbol kenegaraan lainnya.
Tokoh-Tokoh di Balik Perancangan Garuda Pancasila
Sultan Hamid II adalah sosok utama di balik perancangan lambang Garuda Pancasila. Lahir pada tanggal 12 Juli 1913 di Pontianak, Kalimantan Barat, Sultan Hamid II menunjukkan bakat seni yang luar biasa sejak usia dini, khususnya dalam seni lukis dan kaligrafi.
Di masa mudanya, Sultan Hamid II aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Beliau menjabat sebagai Menteri Negara Zonder Portofolio dalam Kabinet Hatta I dan II, dan kemudian menjadi anggota Panitia Lambang Negara yang bertugas merancang lambang negara.
Baca juga : Pinjaman KUR BRI Langsung Cair: Kemudahan Akses dan Persyaratan Pengajuan
Karya Sultan Hamid II tidak terbatas pada lambang Garuda Pancasila saja. Beliau juga dikenal sebagai pencipta lagu “Indonesia Raya” versi tiga stanza yang dinyanyikan hingga saat ini. Selain itu, Sultan Hamid II aktif dalam berbagai kegiatan budaya dan pendidikan, serta berkomitmen untuk melestarikan budaya bangsa.
Sultan Hamid II wafat pada tanggal 30 April 2008 di Pontianak, meninggalkan warisan budaya dan karya seni yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Dedikasi dan kontribusinya akan selalu dikenang sebagai bagian penting dari sejarah bangsa.
Penulis : Rahmat zidan