Pecah Rekor Lagi! Ini Serangan DDoS Terbesar di Dunia

Pecah Rekor Lagi! Ini Serangan DDoS Terbesar di Dunia


Pendahuluan

Tahun 2022 menjadi saksi ketika dunia teknologi dihebohkan oleh serangan terbesar yang pernah terjadi. Cloudflare, perusahaan keamanan siber terkemuka, mengungkapkan serangan Distributed Denial of Service (DDoS) yang mencatat rekor dalam skala. Serangan ini mengguncang dunia siber dan membuka mata kita tentang potensi kerentanan infrastruktur online. Mari kita telusuri lebih dalam tentang peristiwa ini yang mungkin akan menjadi kisah pembelajaran bagi masa depan.

1. Puncak Permintaan 26 Juta Per Detik

Pada puncak serangan ini, Cloudflare mencatat lonjakan luar biasa dalam permintaan yang mencapai 26 juta permintaan per detik. Yang mengejutkan adalah sumber permintaan ini bukanlah perangkat internet rumahan biasa, tetapi berasal dari penyedia layanan cloud. Ini menunjukkan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan serangan DDoS konvensional.

2. Pelaku Menggunakan Mesin Virtual

Asumsi muncul bahwa pelaku di balik serangan ini menggunakan mesin virtual dalam aksinya. Hal ini membuat serangan ini lebih besar dan lebih terorganisir daripada serangan DDoS sebelumnya yang memanfaatkan botnet dari perangkat Internet of Things (IoT). Keputusan ini menunjukkan evolusi dalam metode penyerangan siber, menandakan betapa pentingnya melindungi infrastruktur siber dari berbagai jenis ancaman.

3. Serangan Terhadap Layanan Cloud

Serangan ini ditargetkan pada satu konsumen Cloudflare yang menggunakan layanan mitigasi DDoS. Yang menarik adalah serangan ini datang dari botnet yang jumlahnya relatif kecil, hanya 5.067 perangkat. Namun, masing-masing perangkat ini mampu melancarkan ribuan permintaan per detik. Ini mengingatkan kita bahwa bahaya dapat datang dalam berbagai ukuran dan bentuk, dan tingkat kecil pun dapat merusak infrastruktur besar.

Baca juga : Bagaimana Cara Cek Kuota IndiHome: Melalui Website, Aplikasi, dan SMS

4. Keunggulan Botnet Kecil

Botnet yang lebih kecil namun lebih kuat ini menjadi contoh bahwa ukuran bukanlah faktor penentu dalam potensi serangan. Cloudflare saat itu tengah mendeteksi botnet yang berisi 730 ribu perangkat, tetapi tidak bisa menghasilkan permintaan seefisien botnet yang lebih kecil ini. Kejadian ini menunjukkan bahwa pelaku siber semakin canggih dalam mencari celah keamanan dan memaksimalkan dampak serangan mereka.

5. Penggunaan Protokol HTTPS

Pentingnya perlindungan siber semakin terbukti dengan fakta bahwa serangan ini menggunakan protokol HTTPS. Meskipun lebih aman daripada protokol HTTP, HTTPS membutuhkan daya komputasi yang lebih besar. Ini berarti bahwa pelaku serangan harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk melancarkan aksinya. Di sisi lain, korban juga harus menghabiskan lebih banyak sumber daya untuk memitigasi serangan dengan protokol ini.

6. Dampak pada Layanan Online

Serangan DDoS ini tidak hanya mengancam satu layanan, tetapi juga menciptakan gangguan dalam layanan-layanan online yang bergantung pada infrastruktur cloud dan jaringan global. Ini menyoroti kerentanan yang ada di era digital saat ini dan perlunya investasi lebih lanjut dalam perlindungan siber.

FAQs

Q: Apa yang dimaksud dengan serangan DDoS terbesar di dunia?
A: Ini merujuk pada serangan Distributed Denial of Service (DDoS) yang mencapai skala tertinggi yang pernah dicatat.

Q: Mengapa serangan ini dianggap berbahaya?
A: Karena serangan ini mencapai puncak permintaan 26 juta per detik dan melibatkan layanan cloud.

Q: Mengapa protokol HTTPS membuat serangan lebih mahal?
A: Karena protokol HTTPS membutuhkan kemampuan komputasi lebih besar, sehingga pelaku harus mengeluarkan biaya lebih besar.

Q: Apa yang bisa kita pelajari dari serangan ini?
A: Kita belajar tentang evolusi metode serangan siber dan pentingnya perlindungan siber dalam era digital.

Kesimpulan

Serangan DDoS terbesar ini adalah pengingat nyata bahwa kita hidup dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, tetapi juga semakin rentan terhadap ancaman siber. Perlindungan infrastruktur online dan perlunya investasi dalam keamanan siber menjadi semakin mendesak. Kita harus belajar dari pengalaman ini dan berupaya menjaga ekosistem siber agar tetap aman dan berkelanjutan.

Sumber Artikel : Klik disini

Penulis : Rasendria Paksi Hidayatulloh

One thought on “Pecah Rekor Lagi! Ini Serangan DDoS Terbesar di Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet kubet