Menjaga rutinitas makan sahur selama Bulan Ramadhan merupakan hal yang esensial untuk memastikan tubuh tetap bugar dalam menjalani puasa. Namun, kebiasaan tidur segera setelah sahur bisa berdampak negatif terhadap kesehatan. Berikut adalah penjelasan mengenai risiko kesehatan dari tidur setelah sahur:
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Tidur setelah sahur dapat meningkatkan produksi asam lambung secara berlebihan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan GERD, di mana asam lambung naik hingga ke tenggorokan, menimbulkan sensasi terbakar di dada. Gangguan ini terjadi karena sistem pencernaan tubuh tidak berfungsi dengan optimal.
Sembelit
Proses pencernaan makanan di lambung biasanya memerlukan waktu sekitar dua jam. Jika Anda langsung tidur setelah sahur, proses pencernaan menjadi terhambat dan dapat menyebabkan penumpukan makanan. Penumpukan ini dapat berisiko menyebabkan sembelit jika tidak dicerna dengan baik.
Peningkatan Berat Badan
Kebiasaan tidur setelah sahur dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan. Hal ini disebabkan oleh penumpukan kalori yang tidak langsung dicerna saat tidur, yang kemudian disimpan dalam bentuk lemak, meningkatkan risiko kegemukan.
Stroke
Tidur setelah sahur membuat pencernaan menjadi lebih sulit, memerlukan lebih banyak aliran darah ke lambung. Pada saat yang sama, otak membutuhkan pasokan darah yang stabil selama tidur. Akibatnya, otak mungkin kekurangan oksigen akibat aliran darah yang terfokus ke perut, berpotensi meningkatkan risiko stroke jika kebiasaan ini terus dilakukan.
Dengan memperhatikan risiko-risiko di atas, penting untuk menjaga waktu makan sahur dan tidur agar kesehatan tetap terjaga selama bulan puasa.
penulis: Farii